BONE, Bugiswarta,com - Kabar yang mengharukan, seorang nenek bernama Sakka, warga Dusun Suli, Desa Samaenre, kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi selatan, nenek ini yang tergolong tidak mampu,
Hal ini ditemukan oleh Mahasiswa KKLP STKIP Muhammadiyah Bone saat melakukan pendataan di rumah-rumah penduduk , Kamis 11 Agustus 2016.
Mahasiswa ini, tidak hanya sekedar mendata namun mereka meluangkan waktunya untuk berkencrama dengan nenek itu sembari menanyakan kisah hidupnya selama tinggal di rumah yang berukuran 7x6 Meter itu.
Kordinator Desa Samaenre (Kordes) Ramal Satirsyam, kepada bugiswarta.com, menceritakan kisah hidup nenek sakka dengan pekerjaan sehari-harinya membuat jaring ikan.
"Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya bersama satu anaknya Bambang dan cucunya Nur Afifah, nenek sakka hanya memiliki kehalian membuat jaring ikan," Kata Ramal.
Ramal mengatakan bahwa Sakka memiliki anak sembilan orang, namun apa boleh buat Tuhan yang maha kuasa telah memanggilnya enam orang (meninggal), termasuk ibu dari Nur Afifah yang kini tinggal bersama dia, Dua anaknya yang lain sudah berkeluarga sementara diperantauan.
"Sakka sebagai Ibu kini hanya tinggal bersama anaknya yang Bungsu yakni Bambang dan cucunya Nur Afifah yang kini masih duduk di bangku kelas Tiga MTS," ujar Ramal menceritakan kisah cengkramanya bersama dengan nenek Sakka.
Lebih lanjut ia menceritakan bahwa Keahlian yang dimiliki Sakka ini dengan membuat jala ikan itu sudah berlangsung selama 1 tahun, satu jalan ikan dikerjakan biasa memakan waktu Tiga Bulan, dengan modal yang ia pakai 100 Ribu Rupiah itu dijual dengan harga 250 ribu, Hal itu semua dilakukan untuk kebutuhan sehari-hari dan keperluan cucunya untuk sekolah.
"kami terharu saat kami bicara-bicara dengan nenek ini,kami berharap pemerintah memberikan bantuan terutama untuk cucunya yang 1 tahun lagi masuk di bangku sekolah SMA, kita semua tentu berharap agar cucunya Nur Afifah tidak putus sekolah," Harap Mahasiswa KKLP ini.
Penulis: Jumardi