Berbakti Kepada Orang Tua dalam Kacamata Ketaatan -->
Cari Berita

Berbakti Kepada Orang Tua dalam Kacamata Ketaatan

Penulis : Rizqi Awal

Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu 'Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Ka'bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang itu bersenandung,

Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.

Orang itu lalu berkata, "Wahai Ibnu Umar apakah aku telah membalas budi kepadanya?" Ibnu Umar menjawab, "Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan." (Adabul Mufrod no. 11. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih secara sanad)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
"Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rizki, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi (dengan kerabat)." (HR. Ahmad)

Bagaimana jika pemahaman orang tua kita terhadap islam masih minim? Tentu belajarlah dari Mushab bin Umair ra. Ia adalah pemuda yang tetap lemah lembut kepada orang tuanya, tapi tatkala dalam perkara ketaatan kepada islam, ia menolak seruan orang tuanya dalam kemaksiatan. Tapi hatinya tetaplah lembut.

Dalam hal itu, tentu untuk mengajarkan ibu dan nenek saya, saya sengaja menyimpan media-media islam yang saya dapatkan. Terutama media umat. Nenek itu paling hobi lahap buku dan bacaan. Meski diusianya di angka 80. Kepada ibu, curhatannya tentang hidup itu mengasyikkan. Usianya tak lagi muda. Hampir mendekati usia Rasulullah saw dalam wafatnya. Salah satu hal yang tak bisa saya pungkiri, jika beliau bertanya, hendak ke mana, agenda apa minggu ini, saya perlu jawab jujur. Karena, biasanya orang tua akan mengalirkan doa-doa yang bisa jadi mengalir ke langit-langit, hingga butiran-butiran ampunan-Nya turun. Apalagi demi keselamatan, itu yang terpenting.

Bahkan nenek, senantiasa mengingatkan untuk datang ke makam para buyut, bahkan coba untuk memelihara mereka, meskipun hanya sepetak tanah berukuran 2x1 meter. Mencabuti rerumputannya, menumpahkan air untuk membasahi tanahnya. Meskipun kita tak pernah berjumpa dengannya, bukankah ziarah adalah anjuran di dalam islam untuk seruan ketaqwaan.

Bahkan pernyataan Ibnu Umar ra benar adanya. Sami'na wa atha'na. Doa panjatkan kepada orang tua tercinta itu penting. Meskipun hanya berdoa,
"Allahumaghfirli waliwalidayya..."

Sebab, jasa tak bisa kita balas sedikit pun. Siapa tahu, doa adalah jalan balas kebaikannya, agar kelak ia masuk surga bersama kita.

(*****)