Tradisi Masyarakat Bugis Sinjai Usai Lebaran, 'Mabaca Doang dan Massiara Kuburu' -->
Cari Berita

Tradisi Masyarakat Bugis Sinjai Usai Lebaran, 'Mabaca Doang dan Massiara Kuburu'

Penulis Izhar

Hari Kemenangan telah tiba,ummat Muslim segala penjuru dunia merayakan Hari Raya Idhul Fitri 1437 H  secara serentak yang jatuh pada Hari ini Rabu(6/7)  dengan berbondong-bondong ke Mesjid ataupun Lapangan guna melaksanakan Sholat 2 Rakaat 1 Syawal sebagai wujud penyempurnaan ibadah setelah sebulan penuh melaksanakan Puasa Ramadhan.

Seperti pada umumnya di Indonesia,di Kabupaten Sinjai sehabis lebaran pun masih melaksanakan silaturahmi sebagaimana yang dilakukan secara turun temurun bertemu sanak saudara,keluarga dan sahabat,

Namun ada tradisi yang dianggap masih melekat kuat ditengah masyarakat suku bugis pada saat ini yaitu "mabaca doang" dan "massiara kuburu".

Mabaca doang sendiri dilakukan malam hari sebelum esoknya melaksanakan Sholat ID sebagian masyarakat desa dan pedalaman suku bugis untuk menjalangkan tradisi dari nenek moyang yang berguna untuk mengirimkan doa kepada sanak keluarga yang telah mendahului ke hadirat tuhan(meninggal dunia) yang prosesinya menyiapkan makanan seperti sokko,ayam,ketam,udang dan sebagainya dan memanggil tuan guru(katakanlah orang tua kampung,yang dituakan,imam) dengan media dupa,hal ini sendiri dilakukan sebagai bentuk mengingat dan mendoakan walaupun itu lepas dari sisi keagamaan dari banyak pihak.

Sementara setelah melaksanakan Sholat Id warga mendatangi kuburan sanak familinya untuk sekedar menyapa dengan doa,membersihkan,bersama dengan keluarga dan ini oleh sebagian warga merupakan satu rangkaian tradisi wajib dalam setiap bulan suci baik ramadhan maupun idhul adha nantinya.

Kita sebagai Bangsa tentunya ragam budaya dan tradisi yang mengakar kuat perlu untuk dilestrarikan,janganlah kita melihat dari sisi negatifnya namun sebuah adat istiadat kita ada sejuta makna mendalam yang terus ada dalam sanubari kita semua.

(****)