SOPPENG, Bugiswarta.com -- Lomba perahu dayung digelar oleh komunitas nelayan kecamatan Marioriawa di Danau Tempe, Kelurahan Limpomajang, Kab. Soppeng, Minggu (31/07/2016).
Lomba yang dibuka secara resmi oleh Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak tersebut merupakan rangkaian acara adat Maccera Tappareng dalam pesta nelayan yang digelar selama dua hari sejak Sabtu sehari sebelumnya.
Pesta nelayan yang berlangsung meriah itu, selain sebagai wadah untuk mempersatukan masyarakat nelayan, juga diharapkan menjadi promosi wisata bagi Kabupaten Soppeng. Ritual maccera tappareng dan lomba perahu akan dimaksimalkan dan menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Soppeng kedepannya agar menjadi daya tarik bagi pariwisata Kabupaten Soppeng.
"Maccera tappareng yang menjadi tradisi masyarakat marioriawa merupakan adat budaya yang perlu dilestarikan. kita akan liat kalau belum maksimal, akan dilakukan evaluasi agar lebih menarik, partisipasi kita semua juga diharapkan" ucap Bupati Soppeng.
Bahkan menurut Bupati yang akrab disapa Andi Dulli bahwa pesta nelayan tersebut akan dijadikan agenda tahunan dan akan melakukan promosi wisata Kab. Soppeng.
"Pemerintah Kabupaten memutuskan mengagendakan tiap tahun di bulan Agustus untuk pesta nelayan ini, silahkan disebarluaskan informasi ini agar persiapan bisa lebih matang dan menarik sehingga dapat menjadi salah satu promosi wisata Kabupaten Soppeng" tuturnya.
Sedangkan panitia pelaksana, M. Nasir menjelaskan bahwa pesta nelayan berupa adat maccera tappareng dan lomba perahu sudah menjadi budaya dan merupakan warisan dari nenek moyang yang turun temurun telah dilakukan.
"ada tiga kelas yang dilombakan, pesertanya merupakan masyarakat nelayan danau tempe dari kabupaten Soppeng, Sidrap dan Wajo dan akan memperebutkan hadiah utama dari Bupati Soppeng berupa 1 unit sepeda motor dan 8 perahu mesin dari panitia pelaksana" tutur M. Nasir.
Selain itu, M. Nasir juga menjelaskan danau tempe yang berada dalam wilayah Limpomajang mempunyai peraturan adat istiadat yang wajib dipatuhi oleh nelayan. Selain ketentuan tentang alat, waktu dan aturan lainnya tentang penangkapan ikan, juga terdapat sanksi bagi nelayan yang melanggar aturan tersebut.
Pesta nelayan yang berlangsung meriah itu, selain sebagai wadah untuk mempersatukan masyarakat nelayan, juga diharapkan menjadi promosi wisata bagi Kabupaten Soppeng. Ritual maccera tappareng dan lomba perahu akan dimaksimalkan dan menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Soppeng kedepannya agar menjadi daya tarik bagi pariwisata Kabupaten Soppeng.
"Maccera tappareng yang menjadi tradisi masyarakat marioriawa merupakan adat budaya yang perlu dilestarikan. kita akan liat kalau belum maksimal, akan dilakukan evaluasi agar lebih menarik, partisipasi kita semua juga diharapkan" ucap Bupati Soppeng.
Bahkan menurut Bupati yang akrab disapa Andi Dulli bahwa pesta nelayan tersebut akan dijadikan agenda tahunan dan akan melakukan promosi wisata Kab. Soppeng.
"Pemerintah Kabupaten memutuskan mengagendakan tiap tahun di bulan Agustus untuk pesta nelayan ini, silahkan disebarluaskan informasi ini agar persiapan bisa lebih matang dan menarik sehingga dapat menjadi salah satu promosi wisata Kabupaten Soppeng" tuturnya.
Sedangkan panitia pelaksana, M. Nasir menjelaskan bahwa pesta nelayan berupa adat maccera tappareng dan lomba perahu sudah menjadi budaya dan merupakan warisan dari nenek moyang yang turun temurun telah dilakukan.
"ada tiga kelas yang dilombakan, pesertanya merupakan masyarakat nelayan danau tempe dari kabupaten Soppeng, Sidrap dan Wajo dan akan memperebutkan hadiah utama dari Bupati Soppeng berupa 1 unit sepeda motor dan 8 perahu mesin dari panitia pelaksana" tutur M. Nasir.
Selain itu, M. Nasir juga menjelaskan danau tempe yang berada dalam wilayah Limpomajang mempunyai peraturan adat istiadat yang wajib dipatuhi oleh nelayan. Selain ketentuan tentang alat, waktu dan aturan lainnya tentang penangkapan ikan, juga terdapat sanksi bagi nelayan yang melanggar aturan tersebut.
Laporan : Humas Soppeng
Editor : Usman Al-Khair