SOPPENG, Bugiswarta.com -- Danau Tempe yang masuk dalam wilayah Kabupaten Soppeng kembali dilelang untuk periode 1 Juli sampai dengan 31 Desember 2016. Pelelangan yang sudah menjadi agenda rutin tiap tahun itu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Soppeng melalui Dinas Peternakan dan Perikanan.
Pelelangan danau tempe dan Sappareng Salae yang dilakukan di aula Kantor Kecamatan Marioriawa, Batu-Batu, Minggu (05/06/2016), dibuka secara resmi oleh Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak.
Menurut Bupati Soppeng, setelah pelelangan untuk periode itu, kemungkinannya ditahun berikutnya pelelangan akan dihentikan sementara, dikarenakan akan dilakukan revitalisasi terhadap danau yang menjangkau 3 kabupaten itu, diantaranya Wajo, Soppeng dan Sidrap.
"untuk tahun ini pelelangan hampir saja tidak dilakukan disebabkan akan dimulainya nanti proyek pemerintah pusat untuk melakukan revitalisasi danau tempe,namun pemerintah Soppeng mengambil inisiatif memanfaatkan waktu yang tersisa sebelum revitalisasi mulai dilakukan" tuturnya.
Menurutnya, hal itu dilakukan agar masyarakat nelayan masih bisa memanfaatkan danau dalam mencari nafkah. "Dalam pelelangan jangan ada rekayasa, mudah-mudahan semua dapat menerima dengan baik, kekecewaan cukup hanya di didalam ruangan ini, jangan dibawa keluar" tambahnya.
Dirinya juga berharap agar dalam pengelolaan danau tempe aturan - aturan dapat ditaati bersama, begitupula dengan pengawasan agar dilakukan dengan baik.
"Dalam pengelolaan wilayah pengairan danau tempe agar aturan dipatuhi dan pengawasan dijalankan dengan baik agar danau bisa tetap terjaga kelestariannya dan manfaatnya bisa dirasakan bersama" tambahnya.
Sedangkan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Soppeng, Andi Nurjamhuriah menjelaskan bahwa 30 persen wilayah Danau tempe yang dikuasai oleh pemerintah Kabupaten Soppeng dijadikan wilayah konservasi, selebihnya 70 persen diserahkan kepada masyarakat untuk pengelolaannya melalui proses lelang yang rutin dilakukan tiap tahunnya.
Wilayah danau yang dilelang diantaranya Tebbue, Aladie, Lompo maniang, Pengae, Annung Lebbae, Bentenge, Maggalunge, Paware-e, Ujung Alluppang, Sepa Bakke, Togoling, Lompo Manorang, dan Tappareng Salae. Masing-masing wilayah tersebut memiliki luas dan harga plafond yang berbeda dalam pelelangan tersebut.
"Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pengelolaan pengairan umum dalam hal ini danau tempe yang ada di wilayah Kabupaten Soppeng dilakukan pelelangan umum yang menjadi kegiatan rutin" ucap Kadis Peternakan dan Perikanan Kabupaten Soppeng.
"Pelelangan ini hasilnya menjadi sumber PAD untuk pembangunan di beberapa sektor, dan 10 persen diberikan kepada nelayan berupa bantuan alat tangkap dan pembinaan- pembinaan kepada nelayan" tambahnya.
Pelelangan tersebut diikuti puluhan masyarakat nelayan, dan yang memiliki penawaran tertinggi menjadi pemenang lelang dan berhak mengelola wilayah yang dimenangkan.
Selain itu, pelelangan tersebut juga disaksikan Wabup Soppeng Supriansa, Sekda Sugirman Djaropi, Ketua TP. PKK Hj. Nurjanna Kaswadi, para pejabat yang mewakili Forkopimda, para pimpinan SKPD, Camat Marioriawa, serta tokoh nelayan dan undangan lainnya.
(*****)