Beranikah kita melawan Ketidakadilan itu ? -->
Cari Berita

Beranikah kita melawan Ketidakadilan itu ?

Oleh : Ardiansyah K. (Aktivis IMM Sulawesi selatan)

Masih pedulikah masyarakat, rakyat Indonesia untuk cinta terhadap Negaranya ? pertanyaan yang mungkin terlontar dipikiran khalayak ramai tak terelakkan lagi di kalangan mahasiswa apalagi menyambut momentum hari pendidikan Nasional. Ilmu pengetahuan dan teknologi modern berkembang di Barat.

Bukan di Asia. Bukan di Timurtengah umumnya. Juga bukan di Afrika. Belakangan China maju pesat dalam sains dan teknologi modern, juga India, Jepang dan Korsel, dan juga Iran, dan jangan diabaikan juga Israel. Tapi jelas pusatnya kini masih di Barat.

Tanpa kita bisa menguasai dan mengembangkan sains-tek dengan mandiri, negara dan bangsa kita hanya akan menjadi negara dan bangsa yang terus dimata-matai oleh berbagai satelit Barat. Atau hanya menjadi kawasan pemasaran produk-produk teknologi Barat yang dijual dengan harga mahal oleh mereka demi keuntungan besar banyak perusahaan multinasional yang berbasis di Barat atau berbais di negara-negara Asia yang sudah mengalami kemajuan pesat di dunia sains-tek, jauh meninggalkan kita.

Saya sepakat dengan bentuk apreseasi dan kepedulian para aktivis Okp hari ini yang masih ada kurioritasnya/semangatnya dalam membela bangsa kita betapa tidak bukti di beberapa titik sentral masih aksi demonstrasi di jalann untuk menolak Radikalisme dan anti pancasila, ini harus kita galakkan bersama tak ada perbedaan institusi buktikan kalau kita memang bela Negara.
Kekerasan dan teror hanya akan menimbulkan penderitaan lebih berat bagi umat yang katanya mau dibela, dan kematian lebih banyak dalam masyarakat.

Jika anda rindu surga dan berbagai hadiah di dalamnya, ya mari bersama-sama kita jadikan dunia ini surga secara bertahap via kebajikan dan cinta. Selain itu, lewat kecerdasan, ilmu pengetahuan dan teknologi, yang dilandasi akhlak yang agung, mari kita ubah dunia ini ke arah yang lebih baik lagi.

Anda mau melawan Barat? Saya juga. Tapi hanya lewat penguasaan sains-tek modern kita dapat membangun NKRI lebih besar dari Barat. Ini adalah sebuah visi jangka panjang. Sebuah perlawanan cerdas dan bermartabat.

Kita hanya bisa mengembangkan sains-tek modern dengan pertama-tama menguasainya dulu. Kita harus sekolah di Barat. Sains-tek modern hanya bisa kita kembangkan lebih jauh jika kita punya sentra-sentra Lembaga kajian dan banyak laboratorium untuk eksperimen berbagai disiplin sains dan teknologi.

Hanya dengan dana yang besar kita bisa menjadi bangsa penguasa sains-tek yang mampu membuat terobosan-terobosan baru di dunia sains-tek. Dana besar hanya bisa tersedia jika bangsa dan negeri kita bebas korupsi dan semua anak bangsa bermental pejuang yang cerdas, tekun dan tangguh. Mari kita lawan Barat dengan menjadikan negeri kita bebas korupsi dan dipimpin para politikus yang tanggung dan berkemajuan.

Jangan anda terpedaya oleh orang yang mengatakan bahwa Daw Suu tidak agung, sebab dia mengabaikan Muslim Rohingya di Burma. Daw Suu punya komitmen tinggi terhadap semua kelompok minoritas di dalam negaranya, dia membela mereka tetapi dengan sangat hati-hati supaya dia tidak mengalami kembali masa gelap yang pernah dialaminya, yang akan membuat perjuangan jangka panjangnya kembali mandek.

Kita harus bangun masyarakat sipil yang luas dan tangguh sebagai barisan warganegara yang tercerahkan, terdidik dan berakhlak agung. Masyarakat sipil inilah yang terus-menerus mengontrol dengan cerdas dan berani segala kiprah dan isi pikiran para politikus kita. Membangun masyarakat sipil yang tangguh juga bagian dari perjuangan jangka panjang kita untuk mengalahkan Barat.
Jika para politikus kita menjadi tangguh lewat kontrol masyarakat sipil dan melalui berbagai lembaga pengkaderan politik yang dapat diunggulkan, mereka akan mampu menyaingi dan mengalahkan para politikus Barat, sehebat apapun para politikus Barat ini dan seluas apapun pengaruh global mereka.
Jangan datangi mereka dengan rendah diri. Biarkan mereka mendatangi kita dengan penuh hormat.

Selain kita harus punya lembaga kajian yang hebat, kita juga perlu punya sumber daya manusia (SDM) yang mampu lewat sains-tek mengalahkan Barat. Lembaga yang banyak masih harus kita siapkan, dan ini membutuhkan dana yang besar, waktu yang panjang dan kerja keras dan kerja cerdas semua elemen bangsa.

Kekayaan sumber-sumber alam kita yang luar biasa banyak dan besar tentu saja seharusnya membuat kita mampu membangun ekonomi sendiri yang kuat, kokoh, tangguh dan kompetitif di arena global. Jika ekonomi kita ternyata kacau, morat-marit, lemah dan menyedihkan, ini adalah sebuah problem raksasa yang kita buat sendiri, bukan buatan setan Barat manapun.

Jadi ada banyak urusan internal negara dan bangsa yang kita perlu bereskan, perbaiki dan ubah jika kita mau maju dan dapat kalahkan Barat.

Mengkambinghitamkan Barat dan sekutunya apalagi menyerang mereka dengan aksi teror, hanya akan membuat si penyerang makin histeris, tersudut dan dimusuhi dunia.
Dengan memperbaiki kekurangan dan kebobrokan internal negara sendiri, lewat cara yang agung, masa depan setiap bangsa akan lebih baik.

Sebaliknya, terorisme hanya akan menimbulkan penderitaan, ketidakadilan, kemiskinan dan kematian lebih banyak di antara umat yang konon mau dibela para teroris dan di dalam dunia.
Demikianlah perspektif/paradigma yang saya tawarkan, yang tidak stagnan, yang menebarkan keharuman kehidupan, sementara ekstrimisme religius menebarkan aroma kebencian.

*********