Tokoh Muhammadiyah Kecewa Kinerja Satlantas Polres Bone, 'Ancam' Beri Somasi -->
Cari Berita

Tokoh Muhammadiyah Kecewa Kinerja Satlantas Polres Bone, 'Ancam' Beri Somasi

Adiknya di Tabrak, Laporan Keluarga  Ke Polisi Tidak direspon

BONE, Bugiswarta.com -- Peristiwa yang menimpa Aktivis Pelajar Muhammadiyah dan Pemudah Muhammadiyah, Muslimin, setelah ditabrak di Taccipi, Kabupaten Bone, Sulsel, Sehingga membuat patah tulang pada bagian tubuhnya.

Peristiwa ini rupanya polisi tidak mengambil langkah untuk menangani kejadian tersebut, malah pihak keluarga menduga polisi bersama keluarga pelaku ada permainan sehinga tidak merespon laporan pihak korban.

Dihubungi Ambo Rappe, Ipar dari korban mengatakan, pihak Kepolisian Bone sepertinya dengan sengaja meng ulur-ulur waktu tidak mau menangani musibah kecelakaan yang dialami oleh adik kami Muslimin sebagai aktifis IPM dan PEMUDA MUHAMMADIYAH?.Maklum konon keluarga pelaku adalah tokoh masyarakat.

"Kami menduga polisi telah bekerjasama dalam hal ini Seolah-olah dia mau mengatur, Ironisnya lagi sampai hari ini tidak ada perkembangan disampaikan polisi, sementara korban mengalami patah tulang,  hari kamis kemarin sudah dioperasi," Ungkapnya kepada bugiswarta.com Sabtu (26/3/2016),Melalui saluran telepon selulernya.

Dijelaskan bahwa,  aktifis IPM yang merupakan adik iparnya ditabrak hari rabu kemarin di Taccipi, di depan pasar, namun rupanya kepolisian itu ada kesengajaan meng-ulur-ulur proses laporan kami.

Sekilas Ambo Rappe menceritakan Kronologis kejadian, dimana saat itu korban dari lorong keluar menuju Makassar, sementara motor pelaku kencang larinya sehingga dia tidak lihat korban sehingga menabraknya kemudian polsek tidak melakukan penaahanan pelaku sementara pelaku tidak pakai helm tidak punya STNK, dan SIM

"Kemarin saya datang di Polres bilang kalau saya tidak dilayani maka Saya akan keberatan,( Somasi ini polisi)," Tegas Aktivis Muhammadiyah Bone ini.

Dia juga mengakui laporanya sudah masuk di kepolisian Resort Polres Bone, Kemarin Sekitar pukul 10.00 wita Sudah tiga kali saya menghadap saya namun tidak dilayani.

"Setelah saya dilayani polisi berjanji setelah shalat jumat kemarin,  kita ambil TSK-nya itu tapi sampai saat ini tidak pernah dihubungi bagaimana perkembangannya," Ujarnya.

Pihak keluarga korban merasa kecewa pasalnya tidak adanya etikad baik dari kelurga yang menabrak ini adek, sampai detik ini pun tidak pernah ada kabar dari keluarga pelaku.

"Masa pada saat kejadian saya diajak-ajak untuk berdamai, jadi sampai sekarang saya sulit berdamai dalam keadaan seperti ini. Polisi juga tidak mau fasilitasi masah dia tidak mau mempertemukan saya dengan keluarganya itu pelaku," Akunya.

Ditamabahkan, masah kami korban kita juga yang proaktif sementara pihak keluarga pelaku tidak pernah datang jadinya ini tidak ada etikad baik dari keluarga maupun polisi untuk serius menangani peristiwa ini.

"kalau begitumi apa tugasnya polisi kalau begitu seharusnya polisi harus bertindak, ironisnya lagi  pelaku juga tidak ditahan,"'Bebernya.

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari kepolisian.

Jumardi/Usman