Polemik Parkir Pameran Merusak Citra Hari Jadi Soppeng ke 755, EO dan Dishub Saling Lempar Tanggungjawab. -->
Cari Berita

Polemik Parkir Pameran Merusak Citra Hari Jadi Soppeng ke 755, EO dan Dishub Saling Lempar Tanggungjawab.

SOPPENG, Bugiswarta.com -- Pembayaran parkir yang dinilai memberatkan masyarakat disebut-sebut sebagai bagian yang merusak pesona dan citra Hari Jadi Soppeng yang ke 755 yang digelar di Stadion H Andi Wana Kabupaten Soppeng.

Betapa tidak masyarakat yang sekiranya ingin mengenang peristiwa heroik yang terjadi dimasa lampau hingga berujung terbentuknya Kabupaten Soppeng ternodai dengan tindakan tingginya tarif parkir peengunjung yang melebihi ketetapan Perda.

Ironinya seakan ada perbedaan perlakuan ditengah masyarakat bawah dimana pejabat bebas keluar masuk sementara masyarakat kecil harus menanggung beban demi pembayaran parkir bukankah ini komesialisasikan kegiatan Hari Jadi Bumi Latemmamala?

Aktifis Mahasiswa asal Soppeng Syamsul Hidayat menyebutkan bahwa tingginya pembayaran parkir pameran merupakan modus mencekik masyarakat kecil.

"Kalau saya ditanya soal pembayaran parkir, ini sudah mencekik masyarakat kecil, dan harusnya segerah direspon oleh pemerintah," kata Alumni DDI Pattojo Soppeng ini.

Baginya jika pemerintah atau instansi terkait Dinas Perhubungan Soppeng mendiamkannya maka sama halnya mengaminkan komersialisasi kegiatan hari jadi Soppeng.

"Dengan tema Soppeng tanpa sekat, akan terhapus dimata masyarakat. Apanya yang tanpa sekat pejabat atau siapa yang memiliki kartu pengenal penjaga pameran bebas masuk sementara kami masyarakat biasa sibebankan pembayaran melebihi perda,"katanya sambil menjelaskan tidak akan kembali ke kegiatan pameran lantaran dinilai ada keganjalan.

Sementara salah satu panitia Andi Puspita Sari yang dikonfirmasi mengatakan bahwa event organizing tidak mengurusi soal parkir.

"Panitia tidak mencampuri itu, dan itu urusannya sinas perhubungan," ujarnya.

Berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan Kadis Perhubungan melalui kasi terminal dan Parkir A. Agus Nawawi justru mengarahkan ke event organizer kendati karcir yang digunakan adalah karcis dinas Perhubungan.

"Bicara langsungki dengan daeng emmang selaku pengelola dari eo nya, kalau Dishub hanya mengawasi arus lalulintas dan PAD yang diterima, sesuai perda yaitu seribu untuk motor, dan duaribu untuk mobil, " kata Andi Agus Nawawi melalui pesan singkatnya.

Usman