Polemik Parkir Pameran Hari Jadi Soppeng ke 755, Ini Kata Dishub !! -->
Cari Berita

Polemik Parkir Pameran Hari Jadi Soppeng ke 755, Ini Kata Dishub !!

SOPPENG, Bugiswarta.com -- Polemik parkir pameran hari jadi Soppeng ke 755 terus menjadi polemik, sejumlah warga banyak yang mengadu dan mempublish apa yang dialaminya melalui media sosial lantas apa kata dinas perhubungan Kabupaten Soppeng soal parkir diatas perda?

Kasi terminal dan parkir yang dihubungi bugiswarta.com A. Agus Nawawi seperti enggan mencampurinya lantaran mengarahkan ke pihak pengelola pameran dalam EO-nya. ini hasil konfirmasi melalui pesan singkatnya!!!

"Oh Iye bicara langsungki dengan pengelola dari eo-nya. kalau dishub hanya mengawasi arus lalulintas dan PAD (pendapatan Asli Daerah) yang diterima sesuai perda yaitu seribu untuk motor, dan dua ribu untuk mobil, Kata Andi Agus Nawawi saat dikonfirmasi.

Kasi Terminal dan Parkir ini menyatakan dirinya lagi berada di rumah sakilt menjenguk kelurga yang dalam perawatan.

sementara nomor ponsel salah satu pengelolah parkir yang menoba dikonfirmasi menyatakan lagi diluar kantor.

Berita Sebelumnya Keluhan pengunjung terhadap pembayaran karcis pameran hari jadi Soppeng ke 755 terus mencuak, berbagai postingan lewat media sosial, FB Tweeter, BBM dan line dilayangkan sebagai bentuk kekesalan tingginya pembayaran karcis tersebut.

Data yang dihimpun bugiswarta.com pembayan yang tertera dalam kertas perda nomor 4 tahun 2012 karcis parkir tepi jalan sepeda motor sebesar Rp. 1000, dan mobil Rp.2000

Namun faktanya dilapangan masyarakat yang mau melihat evoria kebesaran soppeng melalui pameran hari jadi ke 755 harus mengeluarkan uang hingga Rp.10.000 dan motor Rp.5000, untuk membayar parkir, namun setelah menuai protes akhirnya diturungkan hingga Rp.5000.

Salah satu warga yang dikonfirmasi bugiswarta.com mengatakan keresahan soal adanya kesewenang -wenangan untuk menaikkan parkir diluar dari ketetapan peraturan daerah.

"Kami resah dan bertanya tanya dalam hati kok pembayaran karcis tidak seperti parkiran-parkiran di pasar atau rumah sakit ini harga karcis sudah pungli tdak sesuai dengan perda," terang Salah satu warga Bila Masduki.

Dia meminta agar pemerintah melakukan evaluasi terhadap kinerja kepanitiaan jangan sampai ulah oknum hanya karena parkir bisa mencoreng pemerintah dari keberpihakan kepada masyarakat kecil.

"kami meminta agar ini dapat di usut dan panitia harus bertangung jawab atas kerugian masyrakat ini," Ujar Masduki

Senada disampaikan pengamat pemerintahan Miftah Farid agar Bupati dan wakil Bupati Soppeng tidak lengang dengan pemberitaan yang selama ini banyak menuju ke pencitraan, ibaratnya kata Miftah Susu sebelengga bisa rusak karena setitik Nila.

"Sebaiknya pak Bupati dan Wakil melakukan kinerja secara holistik, integral, nama dan nawaetu bisa rusak lantaran ulah oknum, dan itu dapat merusak kepercayaan publik, apalagi jangan sampai muncul opini mencari keuntungan pada kegiatan hari jadi Soppeng," paparnya.

usman