BONE, Bugiswarta.com - Setelah mencuat di media sosial (medsos) mengenai pengadaan alat komunikasi anggota DPRD Bone, Gilirian Aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Bone, angkat bicara.
Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Bone, Andi Saiful Marfian mengatakan belanja Pengadaan alat Komunikasi handphone Smartphone Anggota DPRD Kabupaten Bone Tahun Anggaran 2016 sebesar 800 juta, adalah pemborosan dan terlalu bermewah-mewahan.
Pertanyaanya kemudian? "apakah dengan HP tersebut bisa menjamin dengan kinerja Dewan, masih banyak Kok infrastruktur yang perlu dibenahi dan di anggarkan, toh di pentingkan alat komunikasi," Kata Saiful, Selasa (29/3/2016)
ia mengatakan bahwa seperti diketahui Siswa SMAN 4 Watampone fasilitasnya belum maksimal, masih ada siswa yang duduk melantai, bahkan beberapa bangunan sekolah di Bone bangunannya sudah tua dan itu sangat membutuhkan perhatian, tapi justru wakil rakyat yang harusnya memperjuangkannya memilih untuk mendapatkan fasilitas smartphone.
Selanjutnya kata dia, Kami masih teringat beberapa tempo lalu saat kami melakukan aksi di Kantor DPRD Bone, di hadapan kami para anggota Dewan yang hadir pada saat itu, menyatakan bahwa mereka siap bekerja maksimal dan mementingkan kesejahteraan untuk rakyat, Nah sekarang apakah pengadaan alat komunikasi ini akan mensejahterakan rakyat
"Kalau cuma dipakai menulis catatan atau memotret, smartphone harga tujuh jutaan itu sudah mempuni, saya kira lebih bijak dewan yang terhormat melakukan efesiensi anggaran dan memprioritaskan pembangunan yang menyentuh langsung kepada masyarakat," kata Saiful, juga ketua Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat, DPD IMM Sulsel.
Sebenarnya HP jenis apa yang akan dibeli oleh anggota DPRD Bone. Jika mencari di mesin pencarian dengan kata kunci "harga HP" maka akan tersaji berbagai harga HP dari berbagai jenis dan tipe.
Senada Ketua Bidang Hikma PC IMM Bone Hamsir Kawaru sekaligus Mantan Ketua Komisariat IMM Lapri ini menyayangkan adanya pembelian Smartphone yang mengahbiskan anggaran Ratusana Juta Rupiah
Hamsir menilai kalau ini merupakan pemborosan oleh Anggota Dewan yang mengahbiskan anggaran 800.000.000 hanya untuk membeli Smartphon yang akan gunakan untuk merekam dan kunjungan kerja di kacamatan,
" ini merupakan pemborosan anggaran, kalau hanya untuk merekam pada saat rapat dan saat kunjungan kerja, bisa membeli HP yang hargax 5 jutaan itu sudah bagus, jadi sisahnya bisah digunakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan ".ungkap Hamsir
Jumardi/Sahar/Usman