Merajut Persaudaraan di Rusunawa UIN Alauddin Samata -->
Cari Berita

Merajut Persaudaraan di Rusunawa UIN Alauddin Samata

Andi Sitti Hardianti, Mahasiswa KPI FDK UIN Alauddin Makassar, Melaporkan dari Kampus II Samata Gowa Sulsel

Rusunawa Mahasiswa UIN Alauddin di kampus II Samata Gowa. (foto:sitti hardianti)

MAKASSAR, Bugiswarta.com -- Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar di Samata Gowa Sulsel, kini menyediakan Rusunawa bagi mahasiswa putri, berupa rusunawa yang terletak di dalam komplek kampus. Para penghuni asrama berlantai empat tersebut berasal dari berbagai daerah. Pengelolah asrama memberi prioritas bagi mahasiswa yang berasal dari luar Kota Metropolitan Makassar dan sekitarnya.

       Syarat untuk diterima masuk menjadi penghuni adalah mahasiswa semester tujuah ke bawah dan harus membayar uang asrama senilai Rp.2.500.000,- selama satu semester untuk satu kamar dengan empat orang penghuni. Jadi masing-maing kepala membayar Rp. 625.000,-.

        Fasilitas asrama satu kamar ditempati 4 orang dengan dengan faslitas di antaranya; lemari, meja belajar, kamar mandi dalam kamar, tempat tidur susun. Pembayaran uang asrama itu sudah masuk ongkos bayar listrik, air bersih dan kebersihan dan keamanan asrama.

       Mahasiswi harus juga mematuhi aturan Rusunaw dengan tidak membawa tamu laki-laki, tamu yang nginap di kenakan tarif Rp. 15.000/malam, dan tidak boleh keluar diatas jam 10 malam. Pembayaran asrama harus tepat waktu sesuai kwitansi pembayaran jika lewat batas pembayaran akan di kenakan denda Rp.15000/hari baik di huni maupun tidak di huni harus di kenakan denda.

       Salah seorang penghuni asramabernama Harmawati, Kamis 11 Maret 2016 ditemui di masjid kampus, mengatakan tinggal di asrama kampus bisa saling mengenal berbagai suku baik di dalam Kota  Makassar maupun di luar pulau Sulsel,

         "Merajut persaudaraan terhadap penghuni kamar yang satu dengan lain sangat terjaga dan adanya kegiatandilakukan setiap pekan seperti  kajiandalam asrama dengan tema tentang Islam dalam kehidupan sehari-hari, "ungkap mahasiswa prodi kesejahteraan masyarakat FDK UIN Alauddin ini   

        Agar tercipta silaturrahim sesama penghuni asrama serta kekeluargaan diantara mereka diisi denganpengetahuan  Islam.

        "Rusunawa ini dari segi jarak dekat dari  perpustakaan kampus yangmemiliki fasilitas wifinya. Selain itu jugamudah di jangkau. Tetapi suasana dimalam hari begitu tenang atau sunyi, jarang ada suara bising dan keributan sehingga konsentrasi belajar tidak terganggu, "tandas mahasiswi asal Sinjai ini.

        Sisi lain dukanya memilih tinggal di asrama rusunawa,  adanya sarana danfasilitas asrama mulai rusak seperti lantai kamar bocor, kadang kala airbersih  tidak mengalir dalam satu hari."Tidak adanya sarana kendaran umum di malam hari sehingga menyulitkan bagi mahasiswi keluar  membeli kebutuhansehari-hari dan juga kalau malam hari gelap gulita  karena kurangnya penerangan jalan di lingkungan kampus, "kata Harmawati.

(***)