Rombongan LSP Kelautan Perikanan se-Indonesia dan BNSP, bertemu Bapak Bebeb AKN Djunjunan, Duta Besar RI untuk Thailand, di Bangkok, Selasa (23/2/2016)
THAILAN Bugiswarta.com -Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Politeknik Pertanian Negeri Pangkep atau Politani Pangkep yang tergabung dalam rombongan studi banding LSP Kelautan dan Perikanan se-Indonesia, bertemu Bapak Bebeb AKN Djunjunan, Duta Besar RI untuk Thailand, di Bangkok, Selasa (23/2/2016).
Pada pertemuan tersebut, kami mendapatkan informasi berkaitan dengan Kompetensi Kerja dan Kebutuhan Tenaga Kerja Profesional diThailand yang dibutuhkan terkait pasar bebas Asean atau MEA.
"Untuk sektor Kelautan-Perikanan khususnya tenaga kerja seperti anak buah kapal (ABK), banyak TKI Indonesia yang belum berkompeten bahkan tidak dilengkapi dokumen bekerja di Thailand," kata Bebeb AKN Djunjunan.
Dubes juga menjelaskan juga penduduk Thailand hanya sekitar 67 Juta Jiwa. Adapun jumlah angka penganggurannya sangat kecil, sekitar 0.7 % dari jumlah penduduknya.
"Yang dibutuhkan di Thailand adalah Tenaga Kerja level Manager. Jadi memang harus memiliki kompetensi yang mumpuni, jika kita ingin masuk bersaing di Thailand," jelasnya.
Jumlah peserta studi banding sebanyak 35 orang dari LSP dan TUK di sektor kelautan Perikanan se-Indonesia. Ada juga perwakilan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Dari Sulawesi Selatan, selain dari LSPPolitani Pangkep, juga hadir Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas Prof Dr Ir Djamaluddin Jompa serta Kepala Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Bone Nurdin Kasim.
AYP/Usman