Wc Pusper Soppeng Kerang Airnya Rusak Sebelum difungsikan
SOPPENG, Bugiswarta.com -- Tahun Anggaran 2015 menyisahkan sejumlah proyek berasalah di Kabupaten Soppeng, mulai dari pengerjaan asal jadi hingga ke proyek yang pengerjaannya menyeberang ke Tahun anggaran 2016.
Ketua LSM Pelita Keadilan Nur Alam Abra menyebutkan bahwa hal ini menjadi bukti dari tidak seriusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng untuk membenahi, pembanguan apalagi ini kerap terjadi Kabupaten Tak Berpantai ini
"Pembangunan dengan banyak pengerjaan proyek yang asal-asalan memberikan citra buruk terhadap Pemerintah daerah, bahkan memunculkan opini tidak kepada kontraktor yang sering bermasalah dengan pekerjaannya. "Katanya
Lanjutnya, Alam menegaskan, proyek yang melewati batas waktu harus dikenai pinalti sesuai peraturan Presiden no 4 tahun 2015, bahwa diberi kesempatan 50 hari untuk menyelesaikan sisa pekerjaan dan membayar denda sampai pekerjaannya selesai.
"Walau diberi waktu 50 hari, kontraktor wajib membayar denda setiap harinya sampai pekerjaannya rampung, bahkan jika dalam kalkulasinya tidak bisa selesai hingga 50 hari, pemerintah bisa langsung putus kontrak," Katanya lagi.
Selanjutnya dia menguraikan bahwa untuk melihat Soppeng bagus maka Pemerintah harus tetap menjaga komitmen bahwa kontraktor yang tidak serius atau bermasalah di black list saja, Banyaknya proyek yang tidak sesuai dengan kualitas seperti proyek pagar obyek wisata Ompo yang menelan 2,7 Milyar, dimana pekerja nya tidak sesuai dengan harapan.
"Sekarang saja banyak yang retak, pekerjaan fisiknya sangat jauh dari kata sempurna, besi tiang dan selop tidak sesuai, jadi kontraktor yang kerjanya tidak beres di Black list saja, jangan cuma perusahaannya tapi orangnya" Pintanya
Sebelumnya Anggota DPRD Soppeng dari Komisi II Samsu Rijal melakukan kunjungan lapangan, dan menemukan proyek yang pengerjaannya tidak sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Proyek yang dimaksud adalah pembangunan pagar ompo yang menelan anggaran sebesar Rp 2,7 Miliar. Politis PPP ini menilai, pembangunan fisiknya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
"Untuk Proyek Pagar Ompo, saya akan dorong untuk diparipurnakan, karena pekerjaannya tidak sesuai dengan mutu yang kita harapkan," tegasnya.
Usman