Prof.Dr.Andi Agustang, M.Si (kanan) selaku nara sumber diskusi setahun kampus UPRI Makassar bersama, Dr.H.Ajiep Padindang, SE, MM (kiri) serta Rektor UPRI Makassar, Dr.Andi Niniek F Lantara, MS (kedua dari kiri) dengan moderator, Dr.Hasran, M.Si
MAKASSAR, Bugiswarta.com -- Civitas akademika kampus Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar, menggelar diskusi awal tahun dengan mengambil tema, Setahun UPRI, Pemimpin Perempuan Bisa, Sabtu malam 9 Januari 2016 di Hotel Grand Imawan Makassar.
Dialog menampilkam dua nara sumber yakni, Senator RI, Dr.H.Ajiep Padindang, SE, MM dan Ketua Prodi S3 Ilmu Sosiologi PPs-UNM, Prof.Dr.Andi Agustang, M.Si (Prof AA), dengan moderator, Dr.Hasran, M.Si . Turut hadir Rektor UPRI Makassar, Dr.Hj.Andi Niniek F.Lantara, MS, para wakil-wakil rektor diantaranya; Wakil Rekor III, Andi Alim, SKM, M.Kes, pimpinan fakultas di antaranya, Dekan FKM, Dr. Arlin Adam, SKM, Dekan Tehnik, Ir.Andi Ilham Sammalangi, MT, serta aktifis mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada.
Ajiep Padindang dalam diskusi itu menegaskan, UPRI Makassar dipimpin tokoh perempuan pejuang kemasyarakatan, dia anak seorang pejuang almarhum Mayjen Purn Haji Andi Lantara, awalnya kampus ini hampir tenggelam bersama pusaran kemelut antara dua kubu, bahkan tak jelas baginya lawan dan kawan.
"Tetapi sebagai mantan Ketua KNPI Sulsel dan mantan anggota DPRD Sulsel, maka kemelut tersebut menjadi tantangan banginya untuk menggeliat dan atas dukungan Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, kebetulan juga seorang perempuan berdarah murni Bugis, maka titik awal kebangkitan pengelolaan UPRI Makassar, sudah ditancapkan persis di akhir tahun, sebagai awal mulainya masyarakat bebas (globalisasi) serumpun ASEAN, "tegas alumni fakultas ekonomi UVRI ini.
Menghadapi MEA, UPRI dibawah kendali rektor harus tersusun perencanaan yang loncat selangkah dibanding perguruan tinggi lainnya, termasuk di antaranya, harus ada visi, misi, strategi, agenda dan program menjadikan kampus UPRI memiliki loncatan bersikap dan berfikir, tandas doktor manajemen PPs-UMI Makassar ini.
Prof.Dr.Andi Agustang, MSi, selaku pembicara kedua kesempatan itu menekankan, kepemimpinan rektor UPRI, Andi Niniek F.Lantara diperhadapkan, pada era kompleksitas tata kelola kelembagaan, dimana kondisi rumit mempertemukan antara keteraturan dan kekacauan.
Tetapi selaku perempuan hebat, dia mampu membawa lembaga UPRI yang mengalami kemelut dan berhasil menemukan jalan keluar. Dia juga berhasil menurunkan tensi konfilk dengan membangun kebersamaan dengan para civitas akademika di tingkat fakultas. Selain itu Niniek, juga mampu menggunakan jejaring eksternal untuk semakin mengembangkan dan membesarkan kampus, tandas salah seorang anggota senat di FKM UPRI ini.
"Sosok Rektor UPRI ini, mau mendengarkan kritikan serta berani memulai perubahan radikal dengan kembali melakukan sentralisasi pengelolaan seluruh fakultas yang ada di kampus, "tegas anggota Mediasi Centre Kantor Gubernur Provinsi Sulsel ini.
Rektor UPRI Makassar, Niniek F. Lantara kesempatan itu menekankan, kinerja setahun usia UPRI, adalah berkat kerjasama seluruh civitas akademika kampus secara bersama mendiskusikan solusi terbaik dari sekian banyak masalah yang datang silih berganti, ungkap doktor manajemen PPs-UMI Makassar ini.
"Para pengelola bertekad mulai tahun 2016, akan mengembalikan masa jaya kampus selaku kampus terbanyak mahasiswa dengan tetap memperhatikan regulasi dan rambu-rambu dalam pengelolaan perguruan tinggi, "ungkap Ketua Unit Pengembangan dan Pembedayaan Perempuan Kopertis IX (UP3K) ini.
Diskusi berlangsung aman dan sukses berkat kerja keras tim pengarah di ataranya; Jamal Andi, S.Sos, M.Si, Dr. Sudirman Muhammadiyah, M.Si, Drs.H. Abd Wahab,M.Si A.Lukman, S.Kom, MT Andi Saputra Maccirinna, SH, M.Kn.
Yahya Mustafa/Usman