BONE, Bugiswarta.com - Baru-baru ini Kesatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (Kepmi) Bone Dewan Pengurus Cabang (DPC) Bengo, Kabupaten Bone, melakukan musyawarah, Sabtu 23/1/2016, beberapa waktu lalu dinilai tidak berjalan sebagai mana mestinya karena keberpihakan kepanitian dan steering commite pada saat musyawarah berlangsung.
Hal ini di ungkapkan Alvian pelajar SMA Bengo, Kecamatan Bengo, Musyawarah yang diharapkn menjadi forum untuk mufakat tidak tercermin di muscab kali ini terbukti steering menutupi ruang berpartisipasi pada pelajar sebagai peserta penuh.
Kondisi itu diperparah dengn sikap dari peserta forum yang melakukan walk out yang jumlahnya melebihi 70% dari jumlah keseluruhan peserta pada saat itu namun muscab tetap dilanjutkan.
"Secara konstitusi apabila forum tidak mencapai jumlah qourum maka itu tidak layak untuk dilanjutkan karena tidak referesentatif sehingga tidak ada aturan yang bisa disepakati dan dianggap sah pada forum tersebut," kata Alvian Kamis (28/1/2016).
Saat ini kecaman muncul dari kalangan mahasiswa maupun pelajar bahwa kepmi saat ini sangat sarat akan kepentingan politik khususnya kecamatan Bengo.
"Kami berharap bahwa lembaga mahasiswa terutama kepmi harus mampu menjaga indefendensi sebagai institusi kontrol dan pengawal kebijakan," paparnya
Inilah yang menyebabkan banyaknya bermunculan lembaga mahasiswa Bone lainnya diluar kepmi karena ketidakpercayaan terhadap proses dan muatan kepmi saat ini.
"Kepmi hanya memilki nama besar namun tidak memperlihatkan konstribusi nyata terhadap pembangunan daerah, " ucapnya
Jumardj/Usman