Robi Panggarra, S.Th., M.Th: Bangga  Mendidik  Calon Pemimpin -->
Cari Berita

Robi Panggarra, S.Th., M.Th: Bangga  Mendidik  Calon Pemimpin

MAKASSAR, Bugiswarta.com-- Robi Panggarra, S.Th., M.Th adalah salah seorang dosen muda di Sekolah Tinggi Theologis (STT) Jaffray Makassar. Pria kelahiran Karatuang, Tana Toraja 18 Agustus 1980, sebelum diangkat menjadi dose yayasan tahun 2007, pernah menjadi asisten dosen pada 2005, kemudian sebagai ketua lembaga misi dan pengabdian masyarakat periode 2006-2011. Dan karena prestasinya, maka sekarang ini dipercaya menjadi pembantu ketua III Bidang Kemahasiswaan di STT Jaffray Makassar periode 2011-2016.

Selain jabatannya sebagai puket III,  Robi juga tetap aktif mengajar,  dan merasa sangat suka menjadi tenaga pengajar, karena secara langsung terlibat memberikan pendidikan kepada mahasiswa yang juga adalah calon pemimpin negeri ini  dimasa mendatang. Dia juga merasa bangga, sekalipun tidak langsung terjun  kemasyarakat, tetapi ide dan pemikiran yang dimilikinya bisa ditransper kepada mahasiswa saat memberikan mata kuliah di kampus.

Sebagai pejabat  membidangi  kemahasiswaan, menurut mahasiswa  S3 STT Jaffray Makassar merasa tidak banyak direpotkan dengan demo  mahasiswa. Karena mahasiswa STT Jaffray Makassar, semuanya taat pada keputusan bersama.

Misalnya jika ada hal-hal yang ingin disuarakan oleh mahasiswa, tidak perlu turun ke jalan,  atau pun dengan membakar ban-ban bekas,  karena tidak banyak untungnya, malah bisa merugikan mahasiswa sendiri. Dan biasanya paling banyak merasakan dampaknya kalau ada demo mahasiswa adalah masyarakat.

Agar mahasiswa tidak perlu demo di jalan jika ada kebijakan publik yang ingin disorot, ada penegasan dari kampus, bahwa lebih baik melakukan  audiensi dengan pemerintah,  sehingga aspirasi yang disampaikan bisa langsung di dengar. Tapi kalau hanya di jalan membakar-bakar ban justru bisa bentrok dengan aparat maupun dengan masyarakat.

"Jika ini dilakukan mahasiswa maka hasilnya akan lebih efektif, tidak ada anarkis, orang lain tidak merasa terganggu,"tandas Robi.

Tidak sekadar itu, tetapi dalam pembinaan kemahasiwaan,  memasuki semester V, mahasiswa diarahkan untuk  kegiatan pengabdian masyarakat melakukan misi  di daerah-daerah dengan segmen kategori umur yakni anak-anak dan pemuda. Ketika sudah KKN mahasiswa sudah bisa mengembangkan misi  di masyarakat.

Sekalipun Robi ini telah bangga menjadi tenaga pendidik, tetapi dia tidak pernah bercita-cita menjadi guru saat masih sekolah di STM Makale, tetapi dia hanya ingin menjadi tenaga kerja teknik, tetapi karena mengajar sudah menjadi panggilan jiwanya untuk memberikan pelayanan maka menjadi dosen sudah menjadi pilihan hidupnya hingga sekarang ini.

------------
Ulla