PALOPO, Bugiswarta.com -- Ratusan petani dampingan dan binaan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel dari 23 kabupaten dan kota berkumpul di Palopo untuk mengikuti Workshop Pertanian Terpadu di Rumah Jabatan Walikota Palopo, Senin 22 Desember 2015. Acara ini Insya Allah akan dibuka oleh Walikota Palopo, H. Judas Amir, dihadiri Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, dan ketua PDM se Sulsel.
Workshop Pertanian Terpadu MPM PWM Sulsel dilaksanakan sekaligus sebagai rangkaian dari kegiatan pra Musyawarah Wilayah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel yang ke 39, yang baru akan dibuka Rabu 24 Desember 2015 di Lapangan Pancasila Kota Palopo. Pelatihan yang diselenggarakan ini sudah merupakan program tahunan MPM PWM Susel, dimana sebelumnya sudah dilaksanakan di Makassar, Gowa, Pangkep, Luwu Utara, Enrekang, serta Tanatoraja dan tahun ini di Palopo.
Ketua MPM PWM Sulsel, H Husni Yunus, didampingi Sekretaris MPM Sulsel, Nasrullah Rahim, acara worshop ini cukup menarik dibandingkan dengan worshop-worshop sebelumnya. Dimana peserta worshop kali ini, petani binaan MPM se Sulsel yang juga adalah peserta penggembira dari daerah yang sekaligus datang untuk menyukseskan kegiatan Muswil ke 39 PWM Sulsel yang dipusatkan di kota Palopo ini.
Dan yang tidak kalah menariknya, sebut Ketua Panitia Drs H Mahung Sangaji, M.Pd, karena yang memberikan materi dalam pelatihan ini empat para kepala dinas, yakni Kadis Perkebunan Provinsi Sulsel, Kadis Peternakan Provinsi Sulsel, Kadis Perikanan dan Kalautan Provinsi Sulsel, dan Kadis Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sulsel. Keempat pemeteri ini akan membahas soal peran pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan di sulsel, serta peluang kemitraan dalam pemberdayaan masyarakat.
Sementara pemateri dari kalangan praktisi adalah Rektor UMPAR, Dr Syarifuddin Yusuf, MM, Dr Ir Isran Ramli, MT (pakar pemberdayaan), dan Ketua BPH Unismuh Makassar yang juga mantan Kadis Perikanan dan Kelautan Kota Makassar, Ir HM Syaiful Saleh, M.Si, serta Konsultan MPM PP Muhammadiyah, Dr Ir Syafii Latuconsina.
Nasullaah Rahim