Ini Kata Mahasiswa UIN Soal Bundaran Samata Gowa -->
Cari Berita

Ini Kata Mahasiswa UIN Soal Bundaran Samata Gowa

GOWA, Bugiswarta.com -- Pembangunan Bundaraan Samata Gowa dan perbaikan jalan di perempatan jalan masuk kampus II UIN Alauddin Samata, sudah hampir setahun ini mengganggu pengguna jalan raya. Akibat Bundaran Samata yang terkesan diterlantarkan pembangunannya menjadi biang penyebab kemacetan sangat parah di jalan utama poros Sungguminasa- Makassar lewat Jl. Antang Raya ini.

Kesan pembangunan Bundaran Samata Gowa diterlantarkan, terasa dari pengguna jalan yang setiap saat lalu lalang, sudah ada sekitar satu tahun lebih pembangunan fisik. Tetapi baru akhir Desember 2015 sudah mulai rampung, kini sedang melakukan finishing tetapi itu pun tidak dikerja lagi.

Pembangunan Bundaran Samata kesan terlantar, kadang dikerja beberapa hari istrahat beberapa bulan lagi. Penyelesaian bangunan yang tersendat-sendat menjadikan penggunan jalan masih tetap saja tergangun kenyamanan ketika harus melewati arus jalan di tempat itu.

Akibat dari pembangunan jalan yang tak kunjung selesai tersebut, rutinitas setiap hari terutama pagi dan sore pulang kantoran jadi langganan macet. Selain macet penggunan jalan yang kadang ugal-ugalan menyebabkan beberapa mahasiswa UIN Alauddin jadi korban kecelakaan lalu lintas dengan meninggal di jalan karena ditabrak mobil truk. Kemacetan semakin diperparah lagi dengan kadang absennya aparat kepolisian, mengatur arus lintas di sekitar bundaran itu.

Menurut Nurul Magfira, mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah & Komunikasi UIN Alauddin, rutin ke kampus lewat jalan tersebut mengakui, kerap terjadi kemacetan dan bahkan kecelakaan, disebabkan di perempatan jalan menghubungkan ke Sungguminasa, Antang, Hertasning, dan Samata, jadi kendaraan berlalu lalang sangat padat.

"Sisi lain pengaturan lalu lintasnya kurang memadai, dan Nurul menuturkan bahwa, jika hanya satu atau dua orang petugas kepolisian bertugas, belum maksimal dalam mengatur lalu lintas di sekitar bundaran tersebut," Ungkap Nurul.

Jika pengerjaan jalan di sekitar bundaran tersebut tidak secepanyat dirampungkan, maka akan tetap jadi langganan kemacetan yang panjang dan rawan kecelakaan. Kecelakaan terjadi disebabkan banyaknya truk angkutan batu dan pasir yang berlalu lalang saat jam kerja.

Apalagi muatan kendaraan berupa pasir dan tanah timbunan tercecer di jalanan menjadikan ruas jalan licin apalagi pada beberapa ruas jalan akibat drainasi yang amburadul, mengakibatkan air got dan comberan mengalir menggenangi badan jalan.

Tanah timbunan dan air got yang bau busuk itu terkadang menjadi penyebab kecelakan pengendara motor karena badan jalan menjadi sangat licin. Beberapa kejadian pengendara motor terpeleset dan tergelincir di ruas jalan yang licini itu.

Rasmawati Besaman mahasiswa Prodi KPI UIN Alauddin Samata menambahkan, jalan menuju Antang sedang diperlebar di perlebar menambah panjang tingkat kemacetan di Bundara Samata.

"Baiknya agar perbaikan jalan tersebut segera diselesaikan agar pengguna jalan bisa lebih leluasa melewati jalan tersebut tanpa ada macet dan lampu lalu lintas pun harus selalu berfungsi setiap saat," tambahnya

--------------------------
Ummul Pratiwi
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Prodi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Alauddin Makassar