MAKASSAR, Bugiswarta.com -- Dewan pimpinan daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mengadakan diskusi kebangsaan dengan Mengangkat tema "meneropong Pilkada serentak di Sulawesi Selatan" di warkop Cappo,jl.Sultan Alauddin Makassar ( 18/9/2015).
Dalam diskusi ini dihadiri oleh Kapolda sulselbar yang diwakili direktur Intel,Drs. Kharles Simajuntak,M.Hum, Dr.Panja Nurhawahidin,M.Pd (akademisi sekaligus mantan komisioner KPU Makassar). ada pun pembicara ketiga yang diundang adalah pangdam VII Wirabuana namun tidak hadir dan tanpa konfirmasi
Ketua DPD IMM Sulselbar bidang politik dan Hukum, Munawir Mihsan menyayangkan ketidak hadiran pangdam VII wirabuana.padahal kami telah menyurat dan kami follow up. Bahkan kami mendapatkan informasi dari staff bahwa telah didisposisi oleh Pangdam.kami mengerti kesibukan Pangdam,tapi harusnya mengirim perwakilan sekiranya berhalangan. Seperti halnya Kapolda Sulselbar, beliau mengutus wakilnya sebagai bentuk apresiasi terhadap terhadap persoalan kebangsaan hari ini.
"Ini menjadi referensi kami bahwa pangdam tidak mengapresiasi kegiatan mahasiswa dan kondisi kebangsaan saat ini. Ini menjadi kritik buat pangdam agar respon terhadap kegiatan - kegiatan kemahasiswaan padahal kami sangat mengharapkan pangdam berbagi ilmu dan penglaman kepada mahasiswa. Karena kami menyakini bahwa TNI sangat kompeten dalam hal wawasan kebangsaan di tengah keterpurukan bangsa ini" jelas Mahasiswa Pascasarjana Unismuh Makassar ini.
-------------
(*********)
Dalam diskusi ini dihadiri oleh Kapolda sulselbar yang diwakili direktur Intel,Drs. Kharles Simajuntak,M.Hum, Dr.Panja Nurhawahidin,M.Pd (akademisi sekaligus mantan komisioner KPU Makassar). ada pun pembicara ketiga yang diundang adalah pangdam VII Wirabuana namun tidak hadir dan tanpa konfirmasi
Ketua DPD IMM Sulselbar bidang politik dan Hukum, Munawir Mihsan menyayangkan ketidak hadiran pangdam VII wirabuana.padahal kami telah menyurat dan kami follow up. Bahkan kami mendapatkan informasi dari staff bahwa telah didisposisi oleh Pangdam.kami mengerti kesibukan Pangdam,tapi harusnya mengirim perwakilan sekiranya berhalangan. Seperti halnya Kapolda Sulselbar, beliau mengutus wakilnya sebagai bentuk apresiasi terhadap terhadap persoalan kebangsaan hari ini.
"Ini menjadi referensi kami bahwa pangdam tidak mengapresiasi kegiatan mahasiswa dan kondisi kebangsaan saat ini. Ini menjadi kritik buat pangdam agar respon terhadap kegiatan - kegiatan kemahasiswaan padahal kami sangat mengharapkan pangdam berbagi ilmu dan penglaman kepada mahasiswa. Karena kami menyakini bahwa TNI sangat kompeten dalam hal wawasan kebangsaan di tengah keterpurukan bangsa ini" jelas Mahasiswa Pascasarjana Unismuh Makassar ini.
-------------
(*********)