MANADO, Bugiswarta.com -- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar Tanwir XXVI dengan tema “Luruskan Kiblat Bangsa demi Indonesia Berkemajuan” di Kota Manado, Sulawesi Utara dari tanggal 29-31 Oktober.
Tanwir ke XXVI Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) secara resmi telah dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir, di Manado, 29 Oktober 2015, kemarin. Selanjutnya sidang tanwir akan dilangsungkan di Balai Diklat Keagamaan Kota Manado, dari tanggal 29-31 Oktober 2015.
Di depan ratusan peserta yang hadir baik Sekretaris daerah Sulawesi Utara, Siswa Rachmat, maupun peserta lain yang terdiri dari perwakilan Dewan Pimpinan daerah (DPD) IMM se-Indonesia, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Utara, beberapa Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Se-Sulawesi Utara,
Haedar memberikan pandangan kemuhammadiyahan dan kebangsaannya terhadap kiprah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang belakangan ini aktif melakukan kritik terhadap pemerintahan Jokowi-Jk dengan tagline Luruskan Kiblat Bangsa.
Menurut Haedar, ciri khas pemuda harapan bangsa memang patut disematkan pada IMM. “IMM itu cerdas dan peduli terhadap bangsa,” katanya.
“IMM juga konsisten akan identitasnya. Akan tetapi bagaimanapun kritisnya, IMM sebagai bagian dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) tetap terjamin akhlakul karimahnya, kesantunannya dan berpegang pada khittah Muhammadiyah,”tambahnya.
Dalam Tanwir IMM kali ini, hadir Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan yang memberikan kuliah umum dalam sesi Dialog Kebangsaan. Pada kesempatan itu, dia menyinggung aksi Aliansi Tarik Mandat (ATM) yang akhir-akhir ini kerap menggalang massa melakukan demonstrasi di Istana Negara dan di depan gedung MPR/DPR/DPD, Senayan yang tuntutannya adalah mencabut mandat presiden dan wakil presiden yang dinilai gagal dalam memimpin negara.
Zulkifli mengapresiasi gerakan ATM yang berani mengkritisi pemerintahan serta merespon atas problematika kebangsaan yang sedang mengalami krisis multi dimensi ini.
“Roda sejarah selalu mencatat gerakan pemuda dan mahasiswa Indonesia selalu menjadi garda terdepan dalam membangun bangsanya, menjadi lokomotif setiap perubahan. Boleh-boleh saja kalian demo untuk menyampaikan aspirasi, namun tuntutan yang disampaikan oleh ATM untuk mencabut mandat presiden tentu harus memiliki landasan hukum yang kuat sesuai dengan konstitusi,” kata Zulkifli di Manado, Kamis malam (29/10)
Akhirnya, Tanwir yang merupakan momentum konsolidasi gerakan, organisasi dan perkaderan, dirasa penting bagi kami IMM untuk mengusung tema besar “Luruskan Kiblat Bangsa Demi Indonesia Berkemajuan” sebagai pengejawantah dari historitas pendiri Muhammadiyah dan kondisi kekinian kebangsaan.
----------------------------------------------
A Muh Rifqi Ismulail S.Ked
Lembaga Kesehatan DPP IMM Melaporkan