Menelusri Jejak Alimuddin Usman Calon Ketua Umum PPP Soppeng -->
Cari Berita

Menelusri Jejak Alimuddin Usman Calon Ketua Umum PPP Soppeng

SOPPENG, Bugiswarta.com -- Integritas Alimuddin terhadap komitmen membesarkan PPP sudah tidak diragukan lagi. Sejak masih berusia 17 tahun, ketika itu masih duduk dibangku SMA Negeri 156 Watampone tahun 1980, Alimuddin sudah aktif dalam kegiatan politik praktis PPP. Hanya tiga pilihan politik ketika di era Orde Baru, yakni; Golkar dan Parpol (Partai Persatuan Pembangunan disingkat PPP dan Partai Demokrasi Indonesia disingkat PDI).

Pilihan politik kepada PPP bukan tidak ada alasan, sejak Alimuddin duduk di bangku SMP Negeri 2 Watampone 1977 / 1978 – 1979 / 1980, sudah aktif di salah satu Ormas Kepemudaan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Bone yang saat itu diketuhai Mujahid. IPNU merupakan salah satu OKP neven NU. Sedangkan NU adalah salah satu dari empat Partai Islam (Partai NU, Parmusi, PSII dan Partai Islam PERTI) yang merupakan Fusi PPP sejak dideklarasikan tahun 1973. Selain IPNU, ia juga aktif dalam kegiatan Pimpinan Cabang Gertakan Pemuda Ansor Kabupaten Bone yang saat itu diketuai oleh senior Drs. Alimuddin (seniornya) Alimuddin atau namanya sama)

Tahun 1980, Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Bone diketuai oleh Muh. Natsir Dg. Mappaseng. Ia merupakan salah satu alumni IPNU. Dalam beberapa kegiatan IPNU ketika itu, Muh. Natsir Dg. Mappaseng kerap memberikan bimbingan kepada yuniornya. Dari sanalah Alimuddin mulai berinteraksi dengn kegiatan politik praktis di PPP. Karena terlalu sedikit orang – orang berpendidikan yang tertarik dengan PPP ketika itu, maka dengan penuh keterbatasan yang dimiliki, Alimuddin melihat peluang itu untuk menjadikan PPP sebagai media pembelajaran politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di bawah tekanan rejim Orde Baru. Gayungpun tersambut, Dg. Mappaseng  dengan penuh kesungguhan memberikan pembinaan kepada generasi muda yang merupakan cikal bakal dalam melanjutkan tonggak estafet kepemimpinan PPP. Alimuddin adalah salah satu di antara beberapa generasi muda PPP  Bone ketika itu.

Menghadapi Pemilihan Umum 1982, dalam banyak kegiatan, Dg. Mappaseng kerap menunjuk Alimuddin mendampinginya, seperti  Sekretaris Rapat serta mempercayakannya untuk mewakili dirinya dalam memberikan advokasi terhadap sekian banyak warga PPP di pelosok desa yang mendapatkan teror politik. Menurut Alimuddin, ketika itu, PPP seolah tidak bersaing dengan Golkar tetapi bersaing dengan aparatur Pemerintah termasuk Babinsa – Babinsa di desa. Dengan gemblengan politik seperti itu, menjadikan Alimuddin semakin matang  dan semakin memperkuat integritas idiologi politiknya melalui Partai Islam Partai Persatuan Pembangunan dalam menatap masa depannya mengarungi pertarungan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baginya, ia bukanlah bagai spootnet  yang ketika dikeluarkan dari moncongnya maka akan terlepas meluncur ke sasaran di atas angkasa dan tak mungkin akan kembali lagi. Tetapi  sebagai alumi Ormas kepemudaan Islam di bawah panji- panji  Nahdlatul Ulama, ia tetap tawadhu kepada Ulama. Karena menurutnya, Ulama adalah pewaris Nabi.

Kiprahnya di PPP Kabupaten Bone, terakhir tercatat pada Priode 1995 – 2000, Alimuddin menempati Posisi Wakil Sekretaris I sesuai SK DPP PPP yang ditandatangani oleh Ketua Umum H. Ismail Hasan Metareum, SH dan Sekjend Drs. H. Tosari Wijaya.

Karena mempersunting dengan gadis Soppeng di tahun 1993 Alimuddin mulai tinggal di daerah Soppeng sejak tahun 1996. Menghadapi Pemilu 1997,  Alimuddin diberi kepercayaan oleh Ketua DPC PPP Soppeng H. M. Sadik Thaha untuk memgurus saksi - saksi PPP si TPS di Kecamatan Marioriawa. M. Ketika itu oleh DPC PPP Soppeng mengangkat Alimuddin sebagai Wakil Ketua Komisaris PPP Kecamatan Marioriawa.

Terjadinya perubahan dari orde baru ke reformasi di negeri ini di tahun 1988, berakibat agenda priodisasi kepemimpinan nasional pun ikut berubah. Perubaban ini juga mempengaruhi berubahnya agenda prikdisasi kepemimpinan di tubuh parpol termasuk PPP.  Di tengah gencarnya warga mendirikan parpol baru di era multi partai, PPP melaksanalkan Muktamarnya pada 1999 diikuti seluruh tingkat kepemimpinan PPP di seluruh Indonesia. Ketika Muscab PPP Soppeng digelar pada 1999, Alimuddin diposisikan pada Wakil Sekretaris I DPC PPP Kabupaten Soppeng. Dengan ketekunannya dan integritas idiologi politiknya sebagai kader PPP berinteraksi di lingkungan warga PPP Soppeng, pada Muscab PPP Soppeng 2006, Alimuddin terpilih salah satu formatur. Ia menempati posisi Sekretaris DPC PPP Soppeng hasil Muscab tersebut. Lima tahun kemudian Muscab berimutnya 2011, masih terpilih salah satu formatur dan Alimuddin juha masih diposisikan sebagai Sekreraris DPC PPP Soppeng.

Kini PPP Soppeng kembali menggelar Musda (sebelumnya bernama Muscab) pada Hari Ahad, 4 Oktober 2015 di Gedung DPRD Soppeng. Alimuddin sudah tidak bisa lagi di posisi Sekretaris. Karena sesuai aturan yang berlaku di partai tersebut, Ketua dan Sekretaris hanya dapat dijabat selama 2 periode berturut-turut atau tidak berturut-turut.

Dengan alasan itu, sejumlah pengurus DPC PPP Kecamatan memintanya untuk maju mencalonkan diri sebagai Ketua DPD PPP Soppeng dalam Musda yang digelar ini. Alimuddinpun menyadari hal itu, baginya, jika peserta Musda menghendaki dan Allah SWT merestuinya maka amanah ini haruslah dijunjung tinggi untuk diaktualisasikan. (*)