Kemacetan  Makassar  Diantara Deru dan Debu   -->
Cari Berita

Kemacetan  Makassar  Diantara Deru dan Debu  

Foto Riskayanti

MAKASSAR, Bugiswarta.com -- Kota Metropolitan Makassar menjadi langganan kemacetan pada hampir seluruh sudut dan jalur jalan kota. Pemandangan macet tersaji pada  pagi, siang dan sore.

Puncak-puncak macet ketika pagi saat warga berlomba masuk kerja serta menjelang sore ketika penghuni kota  kembali dari tempat kerja  menuju  rumah masing-masing. Ditengah kemacetan itu warga di kepung dengan deru dan asap kendaraan serta debu-debu jalanan yang beterbangan.
         
Pengamatan  Senin 19 Oktober 2015, lokasi yang menjadi langganan parah macet mulai dari Jl. Pongtiku, Urif Sumihardjo, Masjid Raya, AP, Pettarani, Perintis Kemerdekaan menuju Bandara Sultan, PLTU Tallo,  Panaikang, Sultan Alaudddin. Kemacetan itu juga diperparah oleh  minimnya  petugas aparat yang mengatur arus lalu lintas di lokasi langganan macet
      
Akibat arus kendaraan yang semakin padat dan menjadi langganan kemacetan, warga kota lebih memilih menggunakan sepeda motor dalam memperlancar urusan dan kegiatan lainnya.  
       
Salah seorang mahasiswa di Kota Metropolitan Makassar, Irawati  sehari-hari ke kampus mengendarai sepeda motor,  karena  menurutnya  tak suka jika memakai angkutan umum banyak tempat  disinggahi untuk menunggu penumpang lain sehingga sangat lama baru  sampai ke tempat tujuan.
      
Sebaliknya mengendarai  sepeda motor selain bisa cepat sampai ke tujuan juga bisa lebih cepat dari angkutan umum dan tidak singgah-singgah menunggu penumpang. Serta motor bisa menyalip di tengah kemacetan arus lalu lintas yang padat.
   
Warga Makassar  gerah dan lelah dengan kemacetan yang tak ada hentinya dan teka mengenal waktu entah di malam hari lebih-lebih pada siang hari.    
  
Selaku warga setiap saat  berharap kepada  walikota Makassar agar transportasi umum seperti angkot, bus, dan lain sebagainya diatur secara lebih baik atau membuat model transportasi  baru yang nyaman, aman dan cepat sampai tujuan.

---------------------------------------
Riskayanti