Pilkada Bulukumba : MASSEDI Optimis Kejar Ketertinggalan -->
Cari Berita

Pilkada Bulukumba : MASSEDI Optimis Kejar Ketertinggalan

Foto Edy Manaf / Istimewa

BULUKUMBA, Bugiswarta.com -- Calon Wakil Bupati Bulukumba nomor urut 4, Andi Edy Manaf, ‎menyadari surveinya masih tertinggal dari calon terkuat di Pilkada Bulukumba. Meski demikian, ia yakin bisa mengejar ketertinggalan dalam waktu dekat.

Kelima pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba adalah AM Sukri Sappewali-Tommy Satria (nomor urut 1), Kahar Muslim-Andi Sabri Mustari (nomor urut 2), Jumrana Salikki-Husbiannas Alsi (nomor urut 3), Masykur A Sulthan-Andi Edy Manaf (nomor urut 4), dan Askar HL-Nawawi Burhan (nomor urut 5).

Berdasarkan hasil survei Indeks Politica Indonesia (IPI) awal September ini, Sukri-Tommy masih memimpin disusul Kahar-Sabri. Sementara Masykur-Edy menyerempet diperingkat ketiga, disusul Askar-Nawawi dan Jumrana-Husbiannas diperingkat terakhir.

Edy yang juga ‎Ketua DPD PAN Bulukumba menekankan, ketertinggalan ia dan pasangannya dalam survei adalah hal yang wajar. Mengingat ia dan pasangannya adalah penantang baru di pilkada, sementara dua kandidat lainnya Sukri Sappewali dan Kahar Muslim adalah mantan calon pada pilkada sebelumnya.

"Hasil survei ini justru membuktikan bahwa kita harus bekerja. Kita akan bergerak terus, meyakinkan masyarakat bahwa pasangan MASSEDI (Masykur-Edy) paling pantas dipilih masyarakat," kata Edy, Selasa (15/9) sore.


Data yang dikumpulkan redaksi, pada Pilkada 2011 lalu, Kahar dan Askar ‎maju berpasangan dan berhasil mengumpulkan 30.619 suara atau 14,15 persen dari 216.435 pemilih yang menggunakan hak pilihnya saat itu.
Adapun Sukri adalah mantan Bupati Bulukumba periode 2006-2011. Ia menggandeng Abd Rasyid Sarehong di pilkada lalu ‎dan berhasil unggul diputaran pertama dengan 63.384 suara (29,29 persen) sebelum akhirnya ditumbangkan diputaran kedua oleh Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba‎ saat ini, Zainuddin Hasan-Syamsuddin.


"Kalau kita tidak yakin menang, tidak mungkin saya berani maju dengan konsekuensi melepas kursi saya di DPRD Provinsi. Begitupun dengan Pak Masykur berani merelakan karir birokrasinya berakhir di Dinas Perhubungan Provinsi," ‎lanjutnya.

"Yang jelas, kerja keras akan menuai keberhasilan," tandas Edy.

Terpisah, Direktur Eksekutif IPI, Suwadi Idris Amir, menjelaskan, peluang MASSEDI mengejar dua calon lainnya terbuka lebar‎. Pasalnya, tren elektabilitas penantang baru ini cenderung naik, berbanding terbalik dengan para wajah lama yang trennya justru terus menurun.

"Popularitas Sukri itu sudah mentok. ‎Untuk terus naik elektabilitasnya itu sudah sulit. Berbeda dengan MASSEDI yang popularitasnya baru 40 persen lebih," kata Suwadi tanpa menyebut angka.
Ia menjelaskan, terkecuali MASSEDI, semua calon memiliki rasio strongvoter yang rendah, belum ada yang melebihi 40 persen dari elektabilitas masing-masing. Berbeda dengan rasio strongvoter MASSEDI yang mencapai 60 persen dari elektabilitasnya saat ini.


"Artinya kecenderungan pemilih MASSEDI untuk berpaling ke calon lain itu rendah.‎ Sementara calon lainnya, potensi pendukungnya untuk berpaling itu cukup tinggi," tutupnya. 
------------------------
Usman