Editorial : Mengulas Cerita Pilkada Soppeng Ketika Akar di Isukan Tidak dapat Kendaraan Parpol -->
Cari Berita

Editorial : Mengulas Cerita Pilkada Soppeng Ketika Akar di Isukan Tidak dapat Kendaraan Parpol

SOPPENG, Bugiswarta.com -- Menelusuri proses pesta Demokrasi di Bumi Latemmamala Kabupaten Soppeng mulai dari hal-hal unik hingga diluar prediksi, banyak hal yang terjadi, apakah ini manuver para kandidat melalui para konsultannya atau desain alam yang untuk memberi study terhadap para kandidat calon Bupati dan calon wakil bupati dan masyarakat Soppeng pada umumnya.
Pertama yang akan diulas oleh penulis adalah perebutan dukungan partai sebagai rekomendasi prasyarat yang digunakan mendaftar dipenyelenggara untuk menjadi peserta pemilu sebagai calon bupati dan calon wakil bupati.

Pada awalnya beredar cerita warung kopi diman Andi Kaswadi Rasak yang berposisi sebagai ketua Golkar diprediksi tidak memiliki kendaraan rekomendasi partai, bahkan partainya yang diketuai oleh Gubernur Sul-Sel tingkat provinsi Syahrul Yasin Limpo diisukan bakal menyerahkan rekomendasinya ke Besannya yang juga sebagai kadis pertanian sulsel Ir. Lutfi Halide (LHD) untuk maju sebagai Cabup.

Namun fakta berbalik setelah satu hari sebelum lebaran Idul Fitri Muncul Supriansa Mannahawu, ternyata endingnya saat deklarasi nyaris semua partai ikut serta melakukan penandatanganan memberikan dukungan kepada pasangan Akar -Super (Andi Kaswadi Razak-Supriansa Mannahawu), Bahkan PPP yang kini memberikan dukungan kepada pasangan LHD Azas (Lutfi Halide- Zulkarnain Soetomo) memberikan tanda tangan mendukung Akar -Super Kala itu.
Partai Gerindra yang di besarkan Oleh Bupati Soppeng Drs. HA Soetomo pun berbalik memberikan dukungan kepada Andi Kaswadi Razak (Pung Dulli).

Desain alam kah atau desain tokoh yang memang menginginkan Andi Kaswadi Razak menjadi Bupati Soppeng. Semua jawabaanya ada apada tanggal 5 Desember mendatang manuver apa lagi di lembaran-lembaran berikutnya yang akan mengisi rentang waktu tahapan pilkada Soppeng menuju ke Hari H.

Sekedar diketahui bahwa, pertarungan Pung Dulli adalah pertarungan partai pengusung, jika kalah maka itu bukan kekalahaanya tapi kekalahan partai pengusung yang melingkarinya, dimana partai-partai besar di Soppeng ada dalam tim untuk memenangkannya.

Sebut Saja Partai Gerindra 8 Kursi, Golkar dengan 7 kursi, PDI-P 4 kursi, PAN 2 Kursi, PKS 1 kursi, PKB 1 kursi, sementara partai non legislatif Hanura dan PKPI.

Hingga terakhir Andi Akbar Singke yang merupakan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Partai Besutan Surya Paloh NasDem memilih mundur dan memberikan dukungan terhadap Akar Super

----------------------------------------------
Usman