Benarkah Gelar 'Andi' Pemberian Belanda !!! -->
Cari Berita

Benarkah Gelar 'Andi' Pemberian Belanda !!!

Kekayaan bangsa ini ternyata juga tampak dari kekayaan nama panggilan atau gelar, hampir semua wilayah di Indonesia memiliki panggilan khas sendiri. Kita bisa ambil contoh sepertu Tengku/Teuku di Aceh, Cak dari Madura, Raden di Sunda-Jawa dan Gus dari Jawa-Bali. Di Sulawesi Selatan juga memiliki panggilan gelar yakni Andi.

Nama 'Andi' di Sulsel digunakan sebagai penanda keturunan bangsawan. Konon katanya gelar ini mulai diperkenalkan sekitar tahun 1930-an. Kala itu, B.F Matthes, seorang misionaris asal Belanda ingin membuat semacam Standen Stelsel semacam asal-usul di negeri Celebes ini. Kemudian, B.F Matthes yang mendirikan OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren) meminta para muridnya untuk menuliskan asal-usul nenek moyang mereka atau silsilah keturunan.

Selain dari silsilah keturunan, Pemerintah Belanda kala itu juga mewajibkan muridnya untuk lembar pernyataan kesetiaan pada Pemerintah Hindia-Belanda. Hal itu dikarenakan sekolah ini memang dikhususkan untuk mencetak pejabat pemerintahan dan pegawai administrasi. Setelah anak-anak yang bersekolah di OSVIA ini menamatkan pendidikannya, mereka kemudian mendapat gelar Andi di depan namanya.

Sebelum masuknya pemerintah Kolonial Belanda, bukanlah nama Andi yang digunakan sebagai titel kebangsawanan melainkan La atau I untuk laki-laki dan We untuk perempuan. Sementara untuk gelar kebangsawanan digunakan Opu, Daeng, Karaeng, Arung, Bau', atau Puang, sesuai daerah dan wilayahnya. Dan tak pernah ada panggilan Andi.

Versi Raja Bone

Versi lain mengenai pemberian gelar Andi berhubungan dengan Raja Bone ke 30 dan 32 bernama La Mappanyukki. Beliau merupakan putra dari Raja Gowa dan Raja Bone. La Mappanyukki mendapatkan gelar Andi di depan namanya atas pengaruh dari pihak Belanda. Peristiwa itu terjadi pada 1930-an. Mengapa dalam pemberian nama Andi ini pihak Belanda memiliki pengaruh? Ini ialah siasat Belanda buat membedakan bangsawan mana dan berpihak padanya. Para bangsawan menggunakan gelar Andi di depan namanya, untuk menandai bahwa mereka berpihak kepada pihak Belanda.

Melihat kemudahan yang diterima para bangsawan yang diberikan pihak Belanda, satu tahun kemudian, raja-raja yang berkuasa di Sulawesi sepakat menggunakan nama Andi di depan namanya. Dalam buku milik Susan Millar juga disebutkan bahwa penggunaan nama Andi di depan awalnya ialah bertujuan buat membedakan mana golongan bangsawan dan mana bukan.

Karena saat itu, terjadi perdamaian antara pihak kerajaan dengan VOC. VOC kemudian berjanji melepaskan budak yang masih merupakan keturunan bangsawan. Penggunaan nama Andi kemudian merujuk pada peristiwa tersebut. (Int)