PENULIS : A Muh Rifqi Ismulail S.Ked
-Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar
-Aktifis Lembaga Kesehatan & Lingkungan Hidup DPP IMM
Menyambut bulan suci ramadhan 1436 H tahun 2015 masehi ini seluruh masyarakat muslim di seantero dunia ini berlomba-lomba dalam mempersiapkan diri baik secara fisik maupun rohani, mereka semua gembira dan bahagia, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang melaksanakan kegiatan spiritual baik secara adat maupun budaya di beberapa daerah khususnya di Negara indonesia yang kita cintai ini.
Seluruh masjid, mushallah atau surau sekalipun dipercantik, dilakukan renovasi untuk pembangunannya yang lebih baik, dari soundsystem, michrophone dan assesoris lainnya. Disamping itu dari menu buka puasa yang disiapkan di beberapa masjid mulai dari alat dan bahan dalam mengolah makanan untuk dijadikan santap berbuka bagi para jamaah kaum muslimin dan muslimat.
Kita ketahui bersama dalam kitab suci al- qur’an terdapat seruan perintah bagi umat muslim dalam kewajibannya menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan, yaitu “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa” (Q.S al-Baqoroh:183).
Dalam ayat ini sudah sangat jelas diterangkan bahwa ini merupakan sebuah kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT bagi kaum yang berfikir dalam hal ini umat muslim yang bertakwa, sekarang sebuah pertanyaan timbul, apa itu puasa dan apa manfaatnya, kita ketahui bersama menurut bahasa,puasa adalah menahan sesuatu, baik makanan, minuman, kata-kata atau gerakan,sedangkan menurut istilah, puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa baik dari makan, minum, hubungan suami istri, dengan disertai niat mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Mengapa kita diwajibkan untuk itu, karena ada rahasia besar dalam manfaatnya untuk kesehatan organ manusia yang tidak diketahui dan tidak disadari oleh umat muslim.
Seperti yang umum diketahui, makanan sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menyediakan energi untuk segera digunakan dengan membakar karbohidrat, yaitu gula atau glukosa. Kelebihan karbohidrat yang tidak dapat digunakan disimpan sebagai jaringan lemak dalam otot, dan sebagai glikogen di hati untuk digunakan nanti.
Insulin, hormon yang dihasilkan dari pankreas, menurunkan gula darah dan mengalihkan ke bentuk lain dari penyimpanan energi, yaitu glikogen.
Agar efektif, insulin harus diikat oleh pengikatan reseptor. Orang gemuk tidak memiliki reseptor, sehingga mereka tidak dapat memanfaatkan insulin mereka.
Hal ini dapat menyebabkan intoleransi glukosa,sehingga pada mereka yang obesitas rawan menderita penyakit gula atau diabetes mellitus.
Ketika seseorang puasa atau asupan karbohidrat menurun secara drastis, akan menurunkan glukosa darah dan tingkat insulin. Hal ini menyebabkan pemecahan glikogen dari hati dan pemecahan lemak dari jaringan adiposa atau lipolisis untuk memenuhi kebutuhan energi bagi tubuh.
Yang menjadi pertanyaan apakah glukosa adalah energy, kita ketahui bahwa glukosa diperoleh dengan memecah karbohidrat dari makanan tertelan.
Melalui serangkaian reaksi metabolisme, glukosa dipecah menjadi berbagai produk, sebelum akhirnya memproduksi molekul adenosin trifosfat, atau ATP.
Baca : Opini : Rahasia Berpuasa dalam Anatomi Kesehatan (II)
Baca : Opini : Rahasia Berpuasa dalam Anatomi Kesehatan (II)
Publish La Barakka