TKI ASAL BONE MENGAKU DISIKSA DI ARAB
Watampone, Bugis Warta, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bone Rosmiati bekerja di Saudi Arabia mengaku sering
mengalami penyiksaan. Hal tersebut diketahui melalui sepucuk surat yang dikirimkan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bone.
Rosmiati warga Desa Sanrego Kecamatan Kahu ini mengakui selama 9 tahun dirinya menjadi TKI tidak pernah diberikan isin untuk pulang ke tempat
asalnya, bahkan yang lebih parahnya saat bulan Ramadhan tiba dirinya tidak pernah diizinkan untuk menunaikan sholat tarwih oleh majikannya
Melalui surat yang dikirim melalui rekannya, Salmiati, Rosmiati mengharapkan seluruh element khususnya anggota legisiltaif Kabupaten Bone agar memberikan bantuan terhadap dirinya untuk segera dipulangkan kembali kekampung
halamannya.
Menindak lanjuti surat 'pejuang devisa' itu Komisi (IV) Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kesehjateraan Rakyat DPRD Kabupaten Bone Memanggil Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi untuk menindak lanjuti dugaan adanya warga Bone yang mengalami penyiksaan di Arab Saudi tersebut.
“Kita akan meminta Disnakertrans untuk melakukan cros cek terkait Rosmiati, minimalnya data TKI juga harus dipaparkan Disnaketrans".ungkap Andi Baso Riyad, Ketua Komisi IV DPRD Bone,
Riyad melanjutka kasus yang menimpa Rosmiati lewat suratnya merupakan masalah yang penting untuk dibahas dan cepat dicarikan solusi.
“Parahnya lagi, dalam suratnya sering dia disiksa sama majikan dan anak majikannya. Kami merasa kasihan sebagai sesama manusia".ungkap Andi Baso Riyad.
Saharuddin/01
Watampone, Bugis Warta, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bone Rosmiati bekerja di Saudi Arabia mengaku sering
mengalami penyiksaan. Hal tersebut diketahui melalui sepucuk surat yang dikirimkan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bone.
Rosmiati warga Desa Sanrego Kecamatan Kahu ini mengakui selama 9 tahun dirinya menjadi TKI tidak pernah diberikan isin untuk pulang ke tempat
asalnya, bahkan yang lebih parahnya saat bulan Ramadhan tiba dirinya tidak pernah diizinkan untuk menunaikan sholat tarwih oleh majikannya
Melalui surat yang dikirim melalui rekannya, Salmiati, Rosmiati mengharapkan seluruh element khususnya anggota legisiltaif Kabupaten Bone agar memberikan bantuan terhadap dirinya untuk segera dipulangkan kembali kekampung
halamannya.
Menindak lanjuti surat 'pejuang devisa' itu Komisi (IV) Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kesehjateraan Rakyat DPRD Kabupaten Bone Memanggil Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi untuk menindak lanjuti dugaan adanya warga Bone yang mengalami penyiksaan di Arab Saudi tersebut.
“Kita akan meminta Disnakertrans untuk melakukan cros cek terkait Rosmiati, minimalnya data TKI juga harus dipaparkan Disnaketrans".ungkap Andi Baso Riyad, Ketua Komisi IV DPRD Bone,
Riyad melanjutka kasus yang menimpa Rosmiati lewat suratnya merupakan masalah yang penting untuk dibahas dan cepat dicarikan solusi.
“Parahnya lagi, dalam suratnya sering dia disiksa sama majikan dan anak majikannya. Kami merasa kasihan sebagai sesama manusia".ungkap Andi Baso Riyad.