Ket Foto : Prof Andi Nuzul menerima cendramata dari Ketua IMM Sosial STKIP Muhammadiyah Bone, Immanan Jumardi
WATAMPONE--Untuk mengantisipasi peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya, Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bone dan Satres Narkoba Polres Bone menjadi pemateri pada seminar anti narkoba yang difasilitasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bone di kampus STKIP Muhammadiyah Bone, Senin 27 April 2015 lalu.
Kasat Narkoba, Polres Bone, Iptu Rudi mengatakan untuk penanganan kasus narkoba di Polres Bone, pada lima bulan terakhir, pihaknya telah menangkap sebanyak 65 orang dari 33 laporan polisi.
" Dari semua kasus narkoba yang diproses polres bone, hanya ada satu jenis narkoba yakni sabu-sabu," tuturnya.
Bone merupakan salah satu daerah yang berpotensi dalam pengedaran narkoba, kata Rudi, Indikasinya Bone mempunyai banyak pintu masuk untuk peredaran narkoba tersebut Bisa melalui darat, seperti dari Wajo, Sinjai, Soppeng maupun dari Maros, sedangkan untuk melalui perairan, barang haram tersebut juga bisa melalui pelabuhan Bajoe, pelabuhan Siwa, maupun pelabuhan Cappa Ujung.
Sementara itu, Prof Andi Nusul pakar hukum yang menjadi pemateri pada kegiatan tersebut mengatakan, ada 35 dari 354 jenis narkoba dunia beredar di Indonesia, dan saat ini tidak kurang dari 50 orang perhari meninggal dunia karena narkoba. Menurutnya, narkoba bukan hanya bencana sosial dan kemanusiaan, tetapi juga merupakan teror untuk negeri dan bangsa ini.
Ketua Komisariat Sosial IMM Bone, Jumardi mengatakan, kegiatan tersebut digelar karena IMM prihatin terhadap generasi muda yang terjerumus kedalam narkoba. Dengan terlaksananya penyuluhan ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait penyalahgunaan narkoba.