Masjid Raya Watampoen |
Mattulada dalam kajiannya religi awal masyarakat bugis dalam Lagaligo menemukan tiga nama dalam penyebutan Tuhan yaitu Patotoe (dia yang menentukan nasib) Dewata Seuwae (dia yang tunggal) dan To Palanroe (dia yang menciptakan)
Ketiga penyebutan tuhan itu memiliki kedekatan dengan konsep trimurti dalam agama hindu. Dewa Brahma (Pencipta) Dewa Syiwa (Penghancur) Dewa Whisnu (Pemelihara), kedekatan konsep tersebut menandakan adanya hubungan genetis masyarakat bugis dengan India.
Dewa-dewa diyakini mempunyai anggota Kabinet yang berposisi sesuai tugas masing-masing yang otomatis raja (penguasa Bumi) di tanah Bugis adalah keturunan para Dewa. Hal ini mengacu pada konsep Tomanurung, yang diyakini turun dari langit dan bertahta di Bumi. Beginilah masyarakat bugis mengisahkan Tomanurung sebagai raja pertama.
Tomanurung pada dasarnya tidak semua Laki-laki seperti tomanurung di Kerajaan Gowa adalah wanita dan tomanurung dikerajaan Bone yakni mattasi LompoE manurungngE ri Matajang adalah lelaki.
La Barakka