Mesium Lapawawoi Sulit Selesai Tepat Waktu
Terkendala Alat Dari Luar Sulsel
Watampone,Bw--Rehabilitasi Museum Lapawawoi Karaeng Sigeri dikerjakan oleh CV. Zigma Inti Perkasa yang menelan anggaran kurang lebih Rp1,5 miliar terancam tidak selesai tepat waktu
Anggaran pengerjaan proyek rehabilitasi tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2014 dan dikerjakan selama 75 hari kalender.
Hanya saja terancam selesai tepat waktu lantaran terkendala alat berupa atap jenis multi sirap borneo yang berasal dari luar Sulawesi-Selatan belum dipasangkan.
Salah satu rekanan dalam proyek tersebut A.Satria yang dikonfirmasi wartawan mengungkapkan keterlambatan pengerjaan museum ini disebabkan material atap yang dipesan diluar Sulsel sudah ada, namun sekarang terkendala pembongkarannya.
"Kami memohon maaf atas keterlambatan alat tersebut berupa material atap. Sebelumnya sudah kami pesan dari Jakarta dan kini sudah tiba di Makassar, karena sekarang disebabkan loading pembongkaran. Insya allah minggu ini, sudah di mobilisasi ke Bone,"ujarnya
Lanjut, Kata A.Satria alat yang dipasang berupa material atap jenis multi sirap borneo yang dipesan dari pabrikannya tepatnya di luar Sulawesi yakni Jakarta.
"Jadi begini sebenarnya atap yang dipasang di museum tersebut merupakan atap multi sirap borneo, sementara di daerah Sulsel yakni ditoko-toko yang menyediakan tidak tersedia makanya kita pesan di pabrikannya,"ungkapnya.
Sekedar diketahu proyek tersebut dikelolah oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bone. Proyek ini mulai dikerja awal bulan oktober dan berakhir tanggal 15/12/2014
La Barakka
Terkendala Alat Dari Luar Sulsel
Watampone,Bw--Rehabilitasi Museum Lapawawoi Karaeng Sigeri dikerjakan oleh CV. Zigma Inti Perkasa yang menelan anggaran kurang lebih Rp1,5 miliar terancam tidak selesai tepat waktu
Anggaran pengerjaan proyek rehabilitasi tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2014 dan dikerjakan selama 75 hari kalender.
Hanya saja terancam selesai tepat waktu lantaran terkendala alat berupa atap jenis multi sirap borneo yang berasal dari luar Sulawesi-Selatan belum dipasangkan.
Salah satu rekanan dalam proyek tersebut A.Satria yang dikonfirmasi wartawan mengungkapkan keterlambatan pengerjaan museum ini disebabkan material atap yang dipesan diluar Sulsel sudah ada, namun sekarang terkendala pembongkarannya.
"Kami memohon maaf atas keterlambatan alat tersebut berupa material atap. Sebelumnya sudah kami pesan dari Jakarta dan kini sudah tiba di Makassar, karena sekarang disebabkan loading pembongkaran. Insya allah minggu ini, sudah di mobilisasi ke Bone,"ujarnya
Lanjut, Kata A.Satria alat yang dipasang berupa material atap jenis multi sirap borneo yang dipesan dari pabrikannya tepatnya di luar Sulawesi yakni Jakarta.
"Jadi begini sebenarnya atap yang dipasang di museum tersebut merupakan atap multi sirap borneo, sementara di daerah Sulsel yakni ditoko-toko yang menyediakan tidak tersedia makanya kita pesan di pabrikannya,"ungkapnya.
Sekedar diketahu proyek tersebut dikelolah oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bone. Proyek ini mulai dikerja awal bulan oktober dan berakhir tanggal 15/12/2014
La Barakka