Tingkatkan PAD dengan Komoditi Unggulan Bone -->
Cari Berita

Tingkatkan PAD dengan Komoditi Unggulan Bone

RAPBD TA 2015
Pengamat ekonomi mengharapkan agar pemerintah daerah memanfaatkan potensi pasar dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) demi kemandirian ekonomi daerah hal ini diungkap oleh ketua Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bone Jufri Rasyid SE, M.Si  Kamis 11/12/2014

"Melihat penurunan potensi PAD yang berkurang sebesar 7 miliyar lebih, tentu menjadi pembicaraan beberapa perguruan tinggi yang ada di kabupaten Bone termasuk STKIP Muhammadiyah Bone pasalnya dari 27 Kecamatan harusnya setiap tahunnya dengan pembangunan yang telah dilakukan maka harus berbanding dengan peningkatan PAD,"ungkapnya

Jufri Rasyid yang memiliki latar belakang keilmuan dari ekonomi Unhas menerangkan bahwa "beberapa hal yang mesti dilakukan pemerintah daerah untuk terus meningkatkan PAD dari berbagai sektor, mulai dari sektor pertambangan, potensi komoditi unggulan di Kabupaten Bone seperti Kepiting, rumput laut, udang, kakao, jambu mente, dan pemamfaatn secara maksimal terhadap pengelolaan pasar dan terpenting adalah kebocoran-kebocoran PAD harus di minimalkan" ungkapnya

lebih lajut kata dia bahwa dengan memamfaatkan komoditi unggulan, sektor pasar, potensi tambang, dan menekan angka kebocoran PAD maka setiap tahun PAD Bone akan semakin meningkat.

"Sebagai contoh masyarakat yang tinggal disekitar pasar, di wilayah kecamatan maka akan terlihat dari hasil perputaran uang dipasar, mampu membeli mobil, menyekolahkan anak, naik haji, dan lainnya yang menandakan bahwa pentingnya memamfaatkan potensi pasar dalam peningkatan PAD masyarakat, namun harus dikelolah dengan baik dan jujur," terangnya

Bahkan pihaknya dalam hal perguruan tinggi siap bekerja sama dengan pemerintah jika diinginkan untuk melakukan penelitian tentang upaya-upaya menggali potensi peningkatan PAD dalam rangka efisiensi penganggaran APBD.

"Kalau pemerintah menginginkan maka pihak kami siap untuk bekerja sama dengan pemerintah meneliti, potensi-potensi yang ada serta strategi menkan angka-angka kebocoran dalam PAD,"pungkasnya

La Barakka