Dirumah tersebut, Thamrin tinggal bersama istrinya, Habsiyah dan ibunya, Hj Tenri. Kebakaran yang terjadi di siang bolong tersebut membuat warga sekitar TKP berhamburan keluar rumah karena khawatir api menjalar ke rumah sekitarnya.
Menurut Thamrin, saat kejadian dia sedang asyik tidur dilantai bawah, dan terbangun ketika mendengar suara seperti rintik air, namun yang terlihat justru percikan api "saya lagi tidur dibawah, waktu bangun saya lihat sudah ada api di lantai atas. Yang pertama kali saya ingat adalah ibu saya, karena sebelum tidur dia ada di lantai atas, tapi ternyata dia sudah pergi ke rumah tetangga" tutur Thamrin terbata karena masih shock dengan kejadian kebakaran tersebut.
Untuk sementara, kebakaran diduga berasal dari arus pendek listrik di lantai atas. Thamrin mengaku sempat menyelamatkan TV dan motor Honda Revo miliknya dan memperkirakan kerugian yang dia alami mencapai Rp 35 juta. Sementara itu, Irwan, salah seorang petugas pemadam kebakaran mengatakan kalau mereka tiba dilokasi sekitar tujuh menit setelah dihubungi oleh warga.
"Kami agak terlambat dapat info karena jaringan telepon yang kurang bagus, saat tiba, api masih berkobar" jelas Irwan yang tiba bersama 4 unit mobil pemadam kebakaran. Sayangnya, rumah dan isinya tak bisa diselamatkan karena bahan rumah yang terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar. Beruntung api tidak melebar dan menjalari rumah disekitarnya. Tak lama setelah api dipadamkan, anggota kepolisian dari Polres Bone pun tiba di TKP untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang penyebab kebakaran.
Laporan ehkha
Editor la barakka