Cerita Rakyat : Keankeran Ajuara Di Lamatti Sinjai -->
Cari Berita

Cerita Rakyat : Keankeran Ajuara Di Lamatti Sinjai

Foto Internet
-Kisah Mengenai Pohon Ajuara (Pohon Beringin) yang Angker di Dusun Jerrung I Desa Lamatti Riawang Kecamatan Bulupoddo Kabupaten  Sinjai

Kisah menarik dari dan menggemparkan di Sebuah Dusun yang teletak di Desa Lamatti Riawang Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai yang konon waktu-waktu sepi saat sendiri di sekitaran pohon tersebut membuat bulu-bulu berdiri

Pohon tersebut memiliki tinggi sekitar 20 Meter dan Lebar berkisar 2 Meter

Jika dilihat dari dekat, tidak ada yang aneh dengan pohon ini. hanya pohon beringin yang lebat dengan serabut akar-akarnya seperti hutan belantara Tapi, banyak warga  percaya dan menjadi saksi hidup tentang kekeramatan pohon tersebut

Menurut salah seorang warga Ramling (40) tahun mengatakan bahwa Pohon Ajuara (bahasa bugisnya ) yang terletak di Pinggir Jalan karabatuang Dusun Jerrung I Desa Lamatti Riawang Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai.

"Keangkeran pohon tersebut di dukung dengan keberadaan sumur yang jaraknya hanya sekitar 10 meter dari pohon tersebut juga sumur yang menjadi sumber kehidupan warga setempat ketika tidak musim kemarau, disinilah warga sering merasakan getaran-getaran keberadaan penghuni dan mahluk halus yang ada pada pohon itu," ungkapnya

informasi keangkeran pohon tersebut juga menjadi buah bibir masyarakat.karena bayak warga menyebut, pohon ini 'pohon angker'.

Selain sulit ditebang, banyak warga percaya kalau pohon tersebut juga sering menyebabkan orang menjadi sakit

hal senada juga diceritakan Becce (50 tahun)  yang bertempat tinggal diseberang pohon, "mungkin tidak ada yang percaya akan angkernya pohon itu tapi biasa saya mendengar di sekitar pohon itu terdengar suara namun tidak ada orang sama sekali, ini menandakan  bahwa benar pohon itu angker, "terangnya

Lanjutnya bahwa "Warga setempat sering membawa sesajen di sekitar pohon itu setelah musim panen hasil taninya,agar tidak mengganggu aktifitas -aktifitas para warga" pungkasnya

Penulis Jumardi
Editor La Barakka