Perseteruan Dua kubu di DPR, Lahirkan Dua Pimpinan -->
Cari Berita

Perseteruan Dua kubu di DPR, Lahirkan Dua Pimpinan

DPR-RI
Jakarta,Bw-Lobo-lobi yang dilakukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menemui jalan buntu, dan akhirnya koalisi pengusung Prabowo pada pilpres yang lalu Koalisi Merah Putih (KMP) menyapu bersih semua kursi pimpinan komisi dan badan yang tergabung dalam kelengkapan dewan (AKD). 

KIH yang tergabung dari fraksi PDIP, PKB, Hanura, Nasdem, dan PPP harus memilih melalui jalan ekstrim untuk mengimbangi gerakan KMP yang semakin agresif dengan melayangkan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR yang dianggap berpihak kesalah satu kubu. Ketidak percayaan itu pun tertuang dengan membentuk pimpinan DPR tandingan yang terbentuk pada hari kamis (30/10/2014). 

Suasana gedung wakil rakyat semakin memanas saat hari jumat (31/10/2014) KIH dengan pimpinan tandingannya berniat melakukan sidang paripurna, namun ruang sidang rapat terkunci dan terpaksa mereka melanjutkan rapat diruang fraksi PDIP. 

Sidang itu dipimpin oleh pimpinan DPR tandingan itu diketua oleh Ida Fauziyah (PKB) dan wakilnya yang diantaranya Efendi Simbolong (PDIP), Dossy Iskandar (Hanura), Supriyadi (Nasdem), dan Syaifullah Tamliha (PPP). 

Para tokoh turut prihatin dengan kondisi DPR ini dan bemberikan masukan pada perseteruan dua kubu ini dan tak lupa presiden Jokowi ikut berkomentar. 

"kalau ada hal yang dianggap tidak sesuai dengan harapan, coba dirundingkan dengan baik-baik,Jika kedua kubu tidak berdamai dan KIH terus berjalan dengan pimpinan tandingannya, saya yakin citra DPR akan makin buruk"kata Akbar Tanjung politisi senior dari golkar ini. 

Sedangkan presiden Jokowi tetap  mengajak kepada dua kubu ini untuk bersatu. 

"Akan lebih baik kalau kita bersatu, persatuan dan kesatuan sangat diperlukan diparlemen untuk membangun bangsa dan akan menjadi contoh bagi masyarakat". Kata Jokowi usai shalat jumat di Masjid Baiturrahman Jakarta pusat. 

Dan hingga saat ini belum ada jalan temu diantara dua kubu yang berseteru di DPR ini, masing-masing sibuk dengan sidang pembentukan

Laporan Dion Pattola
Editor La Barakka