Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ikatan mahasiswa muhammadiyah (IMM) melalui lembaga kesehatan dan lingkungan hidup (LK.LH DPP IMM) menilai ada terjadi kasus kongkalikong yang melibatkan produsen obat dan beberapa dokter yang terjadi di ibukota negara. Hal ini disampaikan oleh pengurus Lembaga Kesehatan DPP IMM A Muh Rifqi Ismulail di lucky coffee Makassar, sabtu (22/11/2014).
Salah satu mahasiswa kedokteran universitas muhammadiyah Makassar (UNISMUH) sangat menyayangkan kasus ini terjadi, bagaimana tidak rumah sakit pun disogok dengan iming-iming uang dan fasilitas plus-plus,dimulai dari dokter umum sampai spesialis sampai tergiur dengan sogokan ini.
“Kami dari LK.LH DPP IMM mengutuk keras kasus ini, jangan sampai dengan iming-iming uang dari produsen obat sang dokter mempermainkan pasiennya dengan memberikan obat mahal diluar kemampuan pasiennya yang seharusnya bisa diberikan obat generik”. ungkapnya
Sekedar diketahui bahwa bukan hanya dokter spesialis yang jadi cukong obat. ada indikasi sogokan ke rumah sakit dari produsen obat lebih gila lagi. Ada RS yang minta komisi 51 persen dari total nilai obat yang ditawarkan oleh perusahaan farmasi Rp.8 M untuk kontrak satu tahun.
Perjanjiannya, RS bersangkutan harus belanja obat senilai Rp 16 M. dan secara tidak langsung pasien dipaksa membeli obat dengan harga mahal diluar kemampuan ekonomi pasiennya demi memenuhi targetnya.
Semoga kasus ini tidak terjadi lagi dalam dunia kedokteran, kami berharap semoga rumah sakit bukan hanya di ibukota tetapi diseluruh daerah di Indonesia memperlakukan pasiennya dengan baik yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif. Dan seluruh dokter baik umum maupun spesialis bersikap professional terhadap pasiennya.
La Barakka