Aktifis 98 : Menaikan Harga BBM Bukan Ajaran Trisakti -->
Cari Berita

Aktifis 98 : Menaikan Harga BBM Bukan Ajaran Trisakti

Muhammad Abduh
Muhammad Abduh Bakry Pabe Politisi PAN Sulsel, yang juga Aktifis tahun 1998 menilai rencana Presiden  Jokowi menaikkan harga BBM bukan ajaran dari Trisakti bahkan dengan tegas mengatakan kalau hal tersebut terjadi maka ini merupakan  penghianatan terhadap program Trisakti yang pertama dilakukan sendiri oleh Joko Widodo- JK .

"bagaimana mungkin bisa berdikari dan berdaulat dalam bidang ekonomi kalau harga BBM besubsidi berdasarkan mekanisme pasar dunia., "ungkapnya melalui Via Seluler

Jika harga BBM bersubsidi dinaikkan maka sektor UKM akan paling menderita karena dipastikan produk yang dihasilkan tidak akan mampu bersaing dengan produk UKM yang dihasilkan  oleh negara lainnya baik dari sisi harga maupun mutu .

"Kalau Jokowi benar-benar akan menaikkan harga BBM maka akan membuat rakyat menderita Apalagi UKM nasional yang berorientasi eksport dipastikan akan memble bersaing " 

Abduh mencontohkan Sektor UKM kerajinan barang barang dari kulit  makanan dan minuman dipastikan akan banyak yang tutup akibat biaya tranportasi angkutan serta bahan baku yang naik tinggi akibat harga BBM subsidi yang naik, apalagi sektor UKM yang memproduksi mebel dipastikan akan hancur coba tanyakan pada Jokowi sendiri apa akibatnya jika BBM subsidi naik apa yang terjadi 

Lanjut Abduh "Jika kenaikan harga BBM meyebabkan  mematikan Srktor UKM dan menambah pengangguran serta menurunkan daya beli masyarat apakah masih pantas disebut berdikari berdaulat dan berdikari .Ekonomi pasar yang diterapkan Jokowi apakah termasuk budaya dalam menerapkan sistem ekonomi trisakti yang tidak peduli dengan rakyat kecil yang terancam miskin" tegasnya 

KIP dan KIS  tidak pantas dijadikan kompensasi kenaikan harga BBM  merupajan pembohongan pada masyarakat sebab sudah ada premi BPJS dan BOS yang ditanggung pemerintah untuk 37 juta rakyat yang tidak mampu .

"Mana itu buku putihnya PDIP yang berlandaskan Trisakti yang berisikan bahwa BBM subsidi tidak perlu naik kok tidak digunakan dan mana itu elit PDIP , Kurtubi pakar migas kok malah dukung BBM subsidi dicabut sih, "ujarnya

Laporan La Barakka
Editor La Rumpa