 |
| (Penjara Guantanamo/INT) |
Watampone, BW - Di tengah mengerikannya kondisi penjara teroris dunia, Guantanamo, hidayah datang kepada salah seorang penjaganya. Perilaku para tahanan yang senantiasa menjalankan ibadah selama berada dalam tekanan berat telah membuka hati salah seorang sipir.
Adalah Bay Holdbrooks Jr, mantan sipir penjara Guantanamo yang memutuskan memeluk Islam. Hidayah perlahan-lahan menghampirinya setelah berulangkali menghabiskan perbincangan tengah malam.
Holdbrooks menceritakan tugasnya sebagai sipir membuat sering harus berjaga sepanjang malam. Selama waktu tugasnya itu, Holdbrooks perlahan-lahan mulai mengenal narapidana penghuni penjara tersebut.
"Ketika saya mengetahui kisah mereka sepanjang shift malam, lama-lama saya mulai mengenai pribadi narapidana itu," kata Haldbrooks seperti dikutip laman worldbulletin.net, Minggu, 19 Oktober 2014.
Selama pembicaraan itu, banyak narapidana pria yang ternyata memiliki pandangan sama soal etika, filosofi, sejarah, dan agama.
Selama menjadi sipir di Guantanamo Bay Prison, Holdbrooks senantiasa merenungkan informasi yang diperoleh dari instruktur militernya tentang Islam. Di sisi lain, Holdbrooks juga senantiasa mengamati perilaku para narapidana yang dicap teroris tersebut.
Sampai suatu ketika, Holdbrooks merasa informasi yang diterimanya tak sesuai dengan realitas yang ada.
Di tengah tekanan yang terus ditimpakan, Holbrooks melihat para tahanan tetap menjalankan sholat serta membaca Al Quran.
Adalah Bay Holdbrooks Jr, mantan sipir penjara Guantanamo yang memutuskan memeluk Islam. Hidayah perlahan-lahan menghampirinya setelah berulangkali menghabiskan perbincangan tengah malam.
Holdbrooks menceritakan tugasnya sebagai sipir membuat sering harus berjaga sepanjang malam. Selama waktu tugasnya itu, Holdbrooks perlahan-lahan mulai mengenal narapidana penghuni penjara tersebut.
"Ketika saya mengetahui kisah mereka sepanjang shift malam, lama-lama saya mulai mengenai pribadi narapidana itu," kata Haldbrooks seperti dikutip laman worldbulletin.net, Minggu, 19 Oktober 2014.
Selama pembicaraan itu, banyak narapidana pria yang ternyata memiliki pandangan sama soal etika, filosofi, sejarah, dan agama.
Selama menjadi sipir di Guantanamo Bay Prison, Holdbrooks senantiasa merenungkan informasi yang diperoleh dari instruktur militernya tentang Islam. Di sisi lain, Holdbrooks juga senantiasa mengamati perilaku para narapidana yang dicap teroris tersebut.
Sampai suatu ketika, Holdbrooks merasa informasi yang diterimanya tak sesuai dengan realitas yang ada.
Di tengah tekanan yang terus ditimpakan, Holbrooks melihat para tahanan tetap menjalankan sholat serta membaca Al Quran.
Sumber : Dream.co.id
Publish : La Rumpa