Jumardi dan Askar Berpose Setelah Menawarkan Kalender kepada Jamaah Masjid Umar Watampone |
Sesaat saya merasa bangga, sekaligus sedih. Bangganya karena hari ini akhirnya ada geliat Muhammadiyah di Bone untuk berkembang.
Betapa tidak, Membangun sekolah dasar milik persyarikatan Muhammadiyah sejak bertahun-tahun yang lalu hanya sekedar wacana, namun kali ini telah menjadi nyata... Iya SD Aisyiah benar-benar ada, bukan lagi sekedar wacana pada program kerja, atau ucapan miris setengah menghina dari pimpinan level atas yang terus-menerus mengkritik mengapa di Bone hanya ada TK dan STKIP saja.
Namun yang membuat sedih, siapa sebenarnya yang peduli dengan sekolah ini. Kalau menurut saya, selain guru-gurunya atau suami-suami para guru itu yang merelakan isterinya mengajar disekolah yang bersiswakan kurang dari selusin itu, Hanyalah anak-anak IMM.
Lalu Kenapa anak IMM, iya karena anak-anak IMM satu-satunya yang bisa dibayar dengan "ikhlas" untuk perjuangan Muhammadiyah, "Jujur saja, siapa lagi selain anak-anak IMM yang mau jual kalender itu,?". Bayangkan berapa puluh bahkan ratusan pimpinan Muhammadiyah di Bone, tapi siapa yang mau peduli dengan pembangunan gedung ini.
Mungkin mereka Miskin sampai tidak mau menyumbang ? Ah.. tidak, Rumah mereka bertingkat kok, Mobil sudah pasti punya, bahkan mereka punya segalanya.
Lalu apa halangannya? Saya tidak bisa Jawab Sendiri.............................
Sumber http://warishasrat.blogspot.com/
Usman