 |
| (Bedda Lotong dalam Kemasan/INT) |
Watampone, BW - Banyak yang bilang kalau Ana'dara na bone (gadis bone) cantik dan manis-manis. Memiliki kulit sawo matang yang mampu membuat laki-laki terpedaya.
Ana'dara na bone ternyata mempunyai racikan khusus dari warisan nenek moyang yang mampu membuat kulit mereka putih mulus. Racikan alami yang tidak perlu mengeluarkan dana terlalu banyak untuk membuatnya. Bedda lotong atau dalam bahasa indonesia bedak hitam namanya.
Bedda Lotong yang berbahan baku Beras secara turun temurun dari nenek moyang dan hingga saat ini selalu digunakan dalam upaya mempercantik kulit . bukan hanya ana'dara-nya tapi kallo'na ( anak muda) banyak juga yang pakai karena mampu melembabkan dan meningkatkan elastisitas kulit sehingga kulit terlihat lebih cerah, membantu meregenerasi sel kulit yang telah rusak atau mati, memperbarui pigmen melamin dalam kulit, membantu menangkal sinar ultraviolet, menghambat pertumbuhan jamur sehingga menghilangkan gatal-gatal pada kulit, mewangikan badan, bahkan juga mampu sebagai oromatherapi yang membuat pikiran terasa santai dan menenangkan.
Karena mampu menangkal sinar ultraviolet, maka tidak jarang bedda lotong banyak ditemukan dimusim panen, passalnya di musim panen ana'dara dan kallo'lo na bone turun kesawah untuk menuai hasil padi miliknya, supaya tidak terlihat hitam bedda lotong merupakan solusi baginya. Bedda lotong diapaki saat mandi sebagai lulur
Membuat bedda lotong tidaklah terlaulu sulit, dan bahan dasarnya sangatlah mudah ditemukan. hanya menyiapkan beras ketan, dan kayu manis dan temu sebagai aroma bedda lotong. Namun untuk membuat bedda lotong, orang tua menyarankana agar menyediakan wajan yang suda tidak diapakai lagi, soalnya dalam membuat bedda lotong beras digoreng terlalu lama sehingga bisa membuat wajan anda bocor.
Namun setelah berkembangnya jaman, bedda lotong mulai terlupakan, karena kebanyakan ana'dara na bone suda beralih ke lulur yang modren yang bisa didaptkan dimana-mana. Bedda lotong kini hanya biasa ditemukan di kampung-kampung pedalaman, itu pun suda terbilang jarang. padahal kwalitas bedda lotong tidak jauh berbeda dengan luluran yang beredar dipasaran, bahkan bedda lotong bisa dikatakan lebih aman pasalnya tidak mengandung bahan kimia.
Laporan : La Rumpa
Editor : La Barakka
Ana'dara na bone ternyata mempunyai racikan khusus dari warisan nenek moyang yang mampu membuat kulit mereka putih mulus. Racikan alami yang tidak perlu mengeluarkan dana terlalu banyak untuk membuatnya. Bedda lotong atau dalam bahasa indonesia bedak hitam namanya.
Bedda Lotong yang berbahan baku Beras secara turun temurun dari nenek moyang dan hingga saat ini selalu digunakan dalam upaya mempercantik kulit . bukan hanya ana'dara-nya tapi kallo'na ( anak muda) banyak juga yang pakai karena mampu melembabkan dan meningkatkan elastisitas kulit sehingga kulit terlihat lebih cerah, membantu meregenerasi sel kulit yang telah rusak atau mati, memperbarui pigmen melamin dalam kulit, membantu menangkal sinar ultraviolet, menghambat pertumbuhan jamur sehingga menghilangkan gatal-gatal pada kulit, mewangikan badan, bahkan juga mampu sebagai oromatherapi yang membuat pikiran terasa santai dan menenangkan.
Karena mampu menangkal sinar ultraviolet, maka tidak jarang bedda lotong banyak ditemukan dimusim panen, passalnya di musim panen ana'dara dan kallo'lo na bone turun kesawah untuk menuai hasil padi miliknya, supaya tidak terlihat hitam bedda lotong merupakan solusi baginya. Bedda lotong diapaki saat mandi sebagai lulur
Membuat bedda lotong tidaklah terlaulu sulit, dan bahan dasarnya sangatlah mudah ditemukan. hanya menyiapkan beras ketan, dan kayu manis dan temu sebagai aroma bedda lotong. Namun untuk membuat bedda lotong, orang tua menyarankana agar menyediakan wajan yang suda tidak diapakai lagi, soalnya dalam membuat bedda lotong beras digoreng terlalu lama sehingga bisa membuat wajan anda bocor.
Namun setelah berkembangnya jaman, bedda lotong mulai terlupakan, karena kebanyakan ana'dara na bone suda beralih ke lulur yang modren yang bisa didaptkan dimana-mana. Bedda lotong kini hanya biasa ditemukan di kampung-kampung pedalaman, itu pun suda terbilang jarang. padahal kwalitas bedda lotong tidak jauh berbeda dengan luluran yang beredar dipasaran, bahkan bedda lotong bisa dikatakan lebih aman pasalnya tidak mengandung bahan kimia.
Laporan : La Rumpa
Editor : La Barakka