PULAU PUTEANGIN dan Kambing Pemakan Kertas -->
Cari Berita

PULAU PUTEANGIN dan Kambing Pemakan Kertas

Kambing Pemakan Kertas
Laporan : Awint mawardhy, Kabupaten Barru

Ini bukan mitos atau hanya sekadar cerita rekaan.sebuah cerita tentang Kambing di pulau Puteangin di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Barru, Kecematan Tanete Rilau, Desa Lasitae menjadi pemandangan yang lumrah  ditemui. Ternak Kambing yang dilepas liar di , menyantap kertas, ini dikarenakan tak ada rumput  yang bisa tumbuh di pulau tersebut

sehingga kambing memakan kertas sebagai pengganti rumput yang memang sulit didapatkan di daerah yang dikelilingi laut. Tidak hanya memakan kertas koran atau buku, salah satu hewan herbivora (pemakan rumput) ini juga kerap memakan uang kertas.

Jika tidak percaya, silahkan datang saja dan lihat dari dekat kambing-kambing pemakan kertas. Wisatawan yang datang juga akan menghampiri kambing-kambing yang dipelihara masyarakat . Kambing akan langsung menangkap dan melahapnya. Coba saja untuk menyodorkan selembar uang kertas, pasti akan dilahapnya.


Anda pasti tertarik ke sana (pulau Puteangin) karena cerita Kambing makan kertas?. di sulsel akan jarang kita temukan hal yang unik tersebut, Pertanyaan seperti itu hampir selalu dilontarkan oleh masyarakat pulau Puteangin, kepada orang luar yang menanyakan letak Pulau Puteangin, dan ingin ke Pulau itu.

Pulau puteangin berada pada posisi koordinat geografis 4o  29' 14.000" LS dan 119o  34' 16.000" BT, dengan luas pulau 2,7 Ha. Pulau Puteangin adalah pulau yang paling selatan dari Kabupaten Barru. Sebelah Utara, Selatan dan Barat pulau adalah wilayah perairan selat Makassar. Dan pada bagian timur adalah daratan pulau bagian Kabupaten Barru. 

Tak sulit menemukannya untuk menuju ke pulau Puteangin, dari Kota Barru lebih dekat aksesnya dari pelabuhan PPI POLEJIWA dengan menggunakan perahu motor carter. Waktu tempuh dari pelabuhan tersebut hanya sekitar 20 menit dengan jarak sekitar 2,5 Km. Sewa kapal hanya Rp 20.000/orang. Ujar Riswan salah satu warga pulau,Jum’at 29/08/2014.

Cerita tentang Kambing makan kertas, memang sangat melekat bagi citra Pulau Puteangin. Kedengarannya sangat aneh karena biasanya Kambing makan rumput. Tetapi pemandangan semacam itu bisa tampak begitu tiba di Pulau Puteangin. Dan, menjadi sesuatu yang lazim bagi penduduk Puteangin.

“Kambing di sini memang makan kertas, soalnya tidak ada rumput,” Walaupun kambing disini makan kertas tetapi kambing-kambingnya sehat-sehat,  tidak ada kambing di sini cacingan dan dagingnya pun lebih enak di bandingkan kambing-kambing yang biasanya makan rumput.  Ujar Halija, yang juga salah satu warga Pulau Puteangin,.

Nama Puteangin berasal dari kata Putih dan Angin, dengan makna berpasir putih dan angin yang selalu berhembus di pulau tersebut. Saat ini pulau Puteangin terdapat 83 rumah yang di huni oleh 140 KK. Terdapat kurang lebih 600 jiwa yang menempati pulau, dengan 400 jiwa wajib pilih. Suku Bugis adalah warga yang menempati pulau dan bahasa kesehariannya adalah bahasa bugis,sebagian ada yang bisa berbahasa indonesia hanya saja tidak lancar. 

Seluruh masyarakat pulau Puteangin memeluk agama Islam. Dan masyarakat pulau Puteangin memiliki kebiasaan untuk tidak melaut ketika hari jum’at hingga menjelang malam, itu di karenakan hari jum’at waktunya shalat jum’at dan hampir seluruh warga pria dapat ditemui pada saat itu.

Sejak tahun  2008 sudah di bangun PLTS 1 unit terpusat sebagai sarana penerang masyarakat di pulau Puteangin. Sarana pendidikan hanya ada SD dan TK yang masing-masing hanya 1 unit. Sejak tahun 2010 yang lalu PEMDA Kabupaten Barru telah membangun 1 Unit PUSTU yang berukuran sekitar 1 rumah dengan luas 80 m2 di pulau tersebut. Dan sudah ada 1 buah Mesjid dengan kondisi bagus dan terawat. Mesjid itu di bangun sejak 100 tahun yang lalu.

Mata pencaharian pulau Puteangin adalah nelayan tangkap. Beberapa waktu masyarakat pulau puteangin yang biasanya bermata pencaharian sebagai nelayan tangkap, ketika musim padi, mereka menjadi buruh panen di daratan pulau Sulawesi Kabupaten Barru. 

Abdul Rasyid kepala Dusun puteangin seraya menambahkan bahwa ada juga salah satu warga mereka yang menjadi PNS yaitu sebagai Kepala Sekolah d SDI NO. 30 puteangin. 

"pengunjung ataupun masyarakat disini  harus berhati-hati dengan kambing di pulau ini dan jangan menyimpang barang-barang di sembarang tempat atau menyimpang barang-barang di tempat yang terbuka karena sudah beberapa kali terjadi pada korban baik itu masyarakat setempat  maupun pengunjung, semua uang kertas termasuk uang 100.000 di lahap sampai habis oleh Kambing di pulau tersebut. " paparnya

bahkan baru-baru ini salah satu masyarakat kehilangan Kartu Keluarga karena di santap oleh Kambing tersebut.

Editor : Al-Khair Mabbarakka