Hikmah "Massiara Koburu" Adalah Mengingat Kematian -->
Cari Berita

Hikmah "Massiara Koburu" Adalah Mengingat Kematian

Melirik Aktifitas Warga Usai Lebaran
Hikmah "Massiara Koburu" Adalah Mengingat Kematian

Usman Al-Khair, Kecamatan Lamuru

Momentum lebaran Idul Fitri yang dilaksanakan setahun sekali menjadi moment tersendri sebagian masyarakat kabupaten Bone khususnya di Barakkae Kecamatan Lamuru yang mana sebahagian dari mereka memamfaatkan waktu setelah lebaran untuk bersiarah atau mengunjungi makam keluarga yang lebih dahulu menghadap sama Allah SWT.

Salah seorang warga yang di temui saya temui, Senin 28 Juli 2014, Nakise yang biasa diminta oleh warga setempat atau masyarakat dari luar untuk diantar ke kuburan yang ada di desa tersebut menceritakan bahwa dirinya biasa mengantar warga untuk bersiarah kubur dengan membacakan doa tallaking atau yasin saat berkunjung ke makam yang dimintainya.

"Saya biasa diminta untuk mengantar warga bersiarah kebeberapa lokasi kuburan yang ada di Desa ini, apalagi kuburan yang berada di daerah ini saya tahu dan paham jalan, dan tahu sebagian besar kuburan-kuburan yang dimakamkan dengan melihat silsilah keluarga yang disebutkannya" ungkapnya.

Bahkan diakuinya bahwa dirinya yang biasa diminta untuk membacakan doa pada orang yang telah meninggal dunia, walaupun dipahaminya kalau hakikat dari siarah kubur atau yang biasa dikenal dengan istilah 'massiara koburu' hanya sebagai salah satu bagian untuk mengingat akan mati.
 
"Yang saya pahami siarah kubur adalah metode mengingatkan kita pada kematian, atau renungan buat ummat yang masih hidup bahwa akan kita temukan yang namanya ajal yang tanpa kita ketahui kapan datangnya" paparnya

Lanjutnya kalau di lokasi kuburan yang ada di Barakkae yang biasa di kunjung warga ada beberapa seperti di Tolecceng, Lasurui, Siso'e. dan lainya.