Ribuan Warga Sambut Sandiaga Uno di TPI Sodohoa Kendari -->
Cari Berita

Ribuan Warga Sambut Sandiaga Uno di TPI Sodohoa Kendari

Sulawesi Tenggara - Calon Wakil Presiden RI Sandiaga Salahuddin Uno Berkunjung dan Dialog dengan Nelayan di Pelelangan Ikan Kota Lama Kendari, Sodoha, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara  (Senin, 24/12)Bimasurya Eka Putra / Dokumentasi Pribadi SSU

Bugiswarta.com Kendari — Ribuan orang menyambut Sandiaga Salahuddin Uno saat memulai aktifitas pertamanya di Kendari Sulawesi Tenggara, Senin (24/12/2018).

Langkah calon wakil presiden nomor urut 02 ini tertahan ketika memasuki Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Higienis Sodohoa Kota Lama Kendari Barat. Ajakan swafoto dan ingin melihat lebih dekat mantan wakil gubernur DKI ini,  menghambat langkahnya.

Seperti biasa Sandi melayani ajakan foto dan tangannya tidak henti-henti berjabatan tangan, senyum pun  terus mengembang, khususnya pada emak-emak yang sudah  menunggunya sejak pagi.

Para pedagang ikan, bahkan meninggalkan lapaknya untuk bertemu pria yang hari itu mengenakan baju kaos putih bertuliskan Indonesia dan celana training hitam.  “Wah sederhana sekali ya,” kata salah satu penjual ikan. “Ganteng betul,” kata Ibu lainnya.

Niat Sandi untuk berdiaog dengan para pedagang dan nelayan sulit di lakukan. ratusan orang terus mengikutinya. Akhirnya Sandi berdiri di kota pendingin dan menyapa para penjual dan nelayan menggunakan megaphone.

“Apa kabar semuanya,” kata Sandi. “Baik,” teriak para penjual dan nelayan. “Terima kasih atas sambutan yang luar biasa ini. Bapak Prabowo titip salam untuk semuanya. Jika kami terpilih sebagai pelayan rakyat Indonesia, kami akan ciptakan  dan sediakan lapangan kerja juga harga-harga kebutuhan pokok yang terjangkau dan stabil,” kata Sandiaga Uno disambut gemuruh para nelayan dan pedagang.

Bersamaan dengan itu terdengar suara teriakan dan patahnya kayu. Sepuluh orang terjatuh. Mereka sebagian  pedagang dan pembeli yang ingin melihat Sandi. Sandi pun sigap dia segera menghampiri ina ina (emak-emak-red) pemilik lapak dan mengganti untung. “Maaf ya bu saking antusiasnya mereka berdiri di lapak ibu,” katan Sandi sambil menepuk bahu emak-emak tersebut.

Masriati beruntung. Dia bisa curhat dengan Sandi. “Pak tolong pak, solar susah di sini. Langka. Kerja juga susah,” kata Masriati. Sandi dengan ramah menyalami perepuan paruh bata itu. “Baik bu Masriati, sudah kami catat dan kami janji akan memenuhi harapan ibu,” ucap Sandi singkat