Rahayu Djojohadikusumo : Gerakan Sedekah Putih Upaya Atasi Gizi Buruk, -->
Cari Berita

Rahayu Djojohadikusumo : Gerakan Sedekah Putih Upaya Atasi Gizi Buruk,

-->
Bugiswarta.com, Banten -- Temuan kasus gizi buruk (locus stunting) yang masih terjadi dalam jumlah memprihatinkan di sejumlah daerah. seperti Kabupaten Pandeglang, Banten dimana Di Kecamatan Koroncong contohnya. Dari 12 desa yang ada, anak dengan indikasi gizi buruk ditemukan di empat desa.
Hal itu membuat Anggota DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mendukung Gerakan Sedekah Putih bersama dengan Indonesia Bergerak dan Tidar Peduli yang memfokuskan bantuan penanganan kepada anak dengan gizi buruk, air bersih serta sanitasi.
"Saya apresiasi gerakan Sedekah Putih yang menyasar salah satu permasalahan terbesar di Indonesia yakni gizi buruk. Di mana 35 persen atau sepertiga dari anak-anak Indonesia mengalami persoalan gagal tumbuh kembang tersebut," kata Rahayu Saraswati saat menjadi pembicara peluncuran Gerakan Sedekah Putih yang diselenggarakan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Banten 18 September 2018.
Rahayu menegaskan kasus stunting ini menjadi keprihatinan bersama. Dia berharap Gerakan Sedekah Putih dapat menyebar dan diterima seluruh pelosok negeri.
"Gerakan Sedekah Putih ini patut kita dukung dan tentunya membutuhkan kerjasama semua orang. Dan saya melihat emak-emak dan para bidan di Indonesia dapat menjadi garda terdepan untuk gerakan ini," ujarnya.
Pada acara ini dilakukan kegiatan sosialisasi mengenai pengetahuan stunting pada anak, launching air minum gratis Sedekah Putih, demo masak untuk makanan bayi dan pembagian jus susu kacang hijau dan obat untuk ibu hamil.
Ketua Gerakan Sedekah Putih Banten yang juga Ketua Ikatan Bidan Provinsi Banten Yani Purwasih berharap gerakan ini memberikan efek positif bagi penanganan Stunting di Indonesia.
"Kami sangat serius menangani masalah gizi buruk. Kampanye informasi soal apa dan bagaimana mengantisipasi anak mengalami gizi buruk menjadi perhatian khusus. Begitu juga nutrisi yang harus dipenuhi ibu selama hamil," ujarnya.
Sementara Camat Koroncong, Tita Yuningsih, saat menjadi pembicara peluncuran Gerakan Sedekah Putih yang diselenggarakan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Banten tidak menapik kemungkinan adanya gizi buruk terjadi di wilayah lainnya.
"Saya tidak menutup kemungkinan stunting bisa ditemukan di desa lain, kita masih terus memeriksanya," ujar Camat Koroncong, Tita Yuningsih.
Tita menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan Puskesmas wilayahnya terdapat 95 anak yang terindikasi mengalami gizi buruk. Minimnya pengetahuan para ibu tentang kesehatan dan gizi diduga menjadi salah satu penyebabnya.
Dia berharap para ibu yang hadir di Gerakan Sedekah Putih mendapatkan pengetahuan yang cukup dan mampu membagi pengetahuannya kepada masyarakat sekitar mereka.
"Saya mengajak ibu-ibu untuk siap menjadi corong bagi seluruh masyarakat untuk mengatasi gizi buruk ini. Siap bu ya?," ucapnya dengan penuh tekad.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tiara Lutfi membenarkan kecamatan Keroncong merupakan satu dari 10 kecamatan yang difokuskan pada penanganan stunting di seluruh Provinsi Banten.
"Untuk tahun ini memang fokus kita ke daerah Pandeglang. Karena memang Pandeglang memiliki angka stunting dari hasil riset kesehatan daerah paling tinggi di tahun 2013. Kemudian 2015 dan 2016 angka stunting terus meningkat," ujarnya.