BPI : Aksi Mahasiswa Refsesentasi Ketidakpercayaan Publik Kepada Jokowi -->
Cari Berita

BPI : Aksi Mahasiswa Refsesentasi Ketidakpercayaan Publik Kepada Jokowi

Mahasiswa mulai tutup jalan di Jalan Aluddin Makassar, Demo Turunkan Jokowi/istimewa
Bugiswarta.com, Jakarta -- Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan, massifnya demonstrasi mahasiswa terhadap pemerintahan Jokowi diberbagai daerah khususnya di Riau hingga menduduki gedung DPRD Riau. Jelas menandakan jika rakyat sudah tidak percaya dengan rezim Jokowi-JK khususnya soal pengelolaan ekonomi yang dianggap gagal dan berdampak pada sulitnya rakyat untuk hidup mapan.

“Setelah rupiah terpuruk ujian bagi Jokowi selanjutnya adalah mulai tergeraknya mahasiswa di berbagai kampus melakukan aksi protes dengan demonstrasi di sejumlah daerah, bahkan tuntutan mahasiswa pun tak tanggung-tanggung ada yang menginginkan Jokowi talak tiga hingga turun dari jabatan sebagai Presiden RI”, tutur Panji Jakarta, 13 September 2018 –.

Panji menambahkan, gerakan mahasiswa ini semakin membuka lebar mata publik bahwa pencitraan yang dilakukan oleh Jokowi untuk mempertahankan kekuasaan tidaklah cukup. Slogan kerja kerja kerja kabinet Jokowi dianggap pepesan kosong dengan sejumlah fakta jika Indonesia memang dalam masa-masa kritis khususnya di bidang ekonomi. Rupiah yang terpuruk semakin meyakinkan kaum-kaum intelektual jika mereka harus melakukan aksi demonstrasi untuk menggugat kinerja Jokowi dan sepertinya aksi-aksi tersebut akan terus berlanjut jika Jokowi tak mampu menstabilkan perekonomian Indonesia.

Aksi mahasiswa tersebut harus dianggap sebagai salah satu hal yang positif sebagai peringatan keras bagi Jokowi agar mampu mengevaluasi kinerjanya, selain itu aksi mahasiswa pun dianggap representasi jika masyarakat Indonesia sudah tak percaya kepada pemerintahan Jokowi mengelola Indonesia terutama soal ekonomi.

"hari-hari kedepan akan menjadi ujian paling terberat bagi pemerintahan saat ini bagaimana pemerintah mampu menahan gelombang protes mahasiswa kedepan, karena menahan dengan cara-cara represif justru tak akan dibenarkan oleh demokrasi bahkan akan membuat gelombang demontrasi semakin besar solusinya, Jokowi harus mampu membuat rupiah Rp. 13.000/dollar As kembali dengan waktu yang sesingkat-singkatnya dalam beberapa bulan kedepan”, tutup Panji