Warga korban Gempa di Lombok NTB sedang mendapatkan pengobatan gratis dari dari dokter prabowo mmenyapa/dokumen bugiswarta |
Pasalnya, menurut Jajat, pemerintah lebih khawatirkan sektor pariwisata dibanding penyelamatan korban dan pemulihan pasca gempa.
Jajat menegaskan, pemerintah harus memahami secara seksama dan mengambil langkah yang tepat. “Jika tidak mengambil keputusan yang tepat. Jangan sampai ada persepsi publik bahwa negara ini, diurus secara amatiran,” tegasnya.
Ia menambahkan, negara harus hadir menjamin keselamatan tiap warga negara dan bencana yang menimpa NTB sudah seharusnya jadi prioritas secara nasional.
“Secara tersirat jika hanya berdasar untung rugi secara tersirat seolah Lombok, tak ubahnya sebagai sapi perahan perahan untuk mendulang keuntungan sektor pariwisata oleh pemerintah. Namun disaat yang sama kurang mendapat pehatian serius,” jelas Jajat.
Lebih jauh, Jajat khawatir sikap pemerintah yang enggan menaikkan status bencana nasional NTB. Lantaran kondisi keuangan negara yang menipis menyusul memburuknya situasi ekonomi nasional serta beban utang yang membengkak.
“Jika kondisinya negara kekurangan dana untuk penanggulangan bencana tersebut berarti negara sedang bangrut. Namun enggan diakui oleh penyelenggara negara karena menjaga psikologi publik, entahlah,” tutup Jajat.
USmAn