BNPT Gunakan Penyuluh Agama Cegah Ancaman Radikalisme -->
Cari Berita

BNPT Gunakan Penyuluh Agama Cegah Ancaman Radikalisme

Bugiswarta.com, Soppeng -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan menggelar dialog interaktif dengan para penyuluh agama se Kabupaten Soppeng di Triple 8 Riverside Resort, Kamis (30/8/2018).

Dialog tersebut dikemas dalam bentuk kegiatan Penguatan Kapasitas Penyuluh Agama Dalam Menghadapi Radikalisme yang bertajuk "Ayat-Ayat Damai".

Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.00 Wita - 17.00 Wita ini menghadirkan 4 narasumber, yaitu Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., Ketua FKPT Sulsel Prof. Dr. HM. Arfin Hamid, SH. MH., Anggota DPR RI Dr. H. Andi Jamaro Dulung, M.Si.,serta Pejabat BNPT RI Dr. Taufik Hidayatullah, MA.

Bupati Soppeng yang diwakili Sekretaris Daerah H.A.Tenri Sessu berharap output kegiatan ini nantinya dapat memberikan kontribusi bagi terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat Kabupaten Soppeng.

"Untuk itu kepada seluruh peserta agar mengikuti kegiatan ini secara serius dan tuntas sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam menghadapi setiap potensi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang dapat mengancam keutuhan bangsa dan negara" harapnya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Anwar Abubakar yang turut hadir dalam acara pembukaan mengapresiasi keterlibatan penyuluh agama dalam upaya pencegahan maupun penanggulangan radikalisme. Menurutnya, hal itu sejalan dengan upaya Kementerian Agama yang terus menggenjot kapasitas dan wawasan penyuluh agama dari segala aspek. Anwar Abubakar pun berharap kegiatan seperti ini juga dapat dilakukan di daerah-daerah lainnya di wilayah Sulawesi Selatan.

Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan secara resmi berpesan kepada para penyuluh agama untuk meluruskan penafsiran yang keliru terhadap ayat-ayat kitab suci yang disampaikan.

"Kita semua percaya, semua kitab suci dari agama manapun pasti mengajarkan kebaikan, semua ayat mengajarkan kedamaian. Tapi ada segelintir orang yang keliru menafsirkan ayat untuk menebar kebencian di antara sesama" ujarnya.

Andi Intang menyebutkan hari ini kita kumpulkan penyuluh agama se Kabupaten Soppeng berkat kerjasama Kementerian Agama, karena posisi penyuluh yang sangat strategis untuk menyampaikan pesan-pesan kedamaian, apalagi mereka selalu dekat dengan masyarakat.

“Ke depan tugas penyuluh agama bukan hanya soal penyuluhan keagamaan saja. Tetapi, juga melakukan pencegahan terorisme, melakukan deteksi dini, dan bersama-sama melakukan langkah-langkah penanggulangannya” tandasnya.

Oleh karena itu, BNPT sebagai bagian dari pemerintah berusaha mengembangkan hubungan strategis dengan tokoh agama dan masyarakat melalui sinergi dengan Kementerian Agama dalam rangka mencegah penyebaran paham radikal dan terorisme di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan pembacaan ikrar penyuluh agama, pelatihan teknik penulisan naskah dakwah, serta lomba ayat-ayat damai oleh penyuluh agama.

(Relese/Mansur)