BUGISWARTA.com, Bone---Mahalnya biaya sewa stand pada kegiatan Expo Hari Jadi Bone (HJB) ke-687 yang mencapai harga Rp.7.000.000 sampai Rp.10.000.000 per-stand, menarik perhatian aktivis Pemuda Kabupaten Bone. Pasalnya harga yang ditawarkan oleh panitia pelaksana sangat tinggi dan sulit untuk dijangkau. Jumat 10 Maret 2017.
Sekretaris Lembaga Kajian Advokasi lintas masyarakat (Lekas) Kabupaten Bone, Andi Saiful Marfian menilai harga yang di tawarkan oleh panitia Expo Bone dapat mematikan kreativitas pemuda.
Sekretaris Lembaga Kajian Advokasi lintas masyarakat (Lekas) Kabupaten Bone, Andi Saiful Marfian menilai harga yang di tawarkan oleh panitia Expo Bone dapat mematikan kreativitas pemuda.
"Hari Jadi Bone merupakan pesta tahunan Kabupaten Bone yang pastinya dinanti oleh seluruh masyarakat khususnya oleh pemuda, namun semangat itu kendor lantaran harga yang ditawarkan sangat mahal yang mencapai Rp. 7.000.000 sampai Rp10.000.000, dimana mau ambil uang pemuda", kata Saiful.
Mahasiswa Pasca Sarjana UNM ini menambahkan dengan mengatakan bahwa kegiatan Expo HJB ke-687 seharusnya menjadi tempat untuk menampilkan kreativitas masyarakat Bone agar diketahui oleh seluruh masyarakat Bone, bukan untuk jual beli stand.
Sebelumnya, Andi Resky mengaku bahwa dalam pelaksanaan Expo HJB ke-687 panitia pelaksana telah menyiapkan 100 stand untuk seluruh SKPD, 27 kecamatan dan pengusaha swasta lainnya. Terkait dengan harga, kata Ilho nama sapaan Andi Resky, untuk SKPD dan kecamatan ia menetapkan harga Rp. 7.000.000 per-stand, sementara untuk pengusaha tergantung dari negosiasinya.
"Untuk SKPD dan Kecamatan itu Rp.7.000.000, namun untuk pengusaha itu bervariasi tergantung dari negosiasinya, bisa mencapai harga Rp. 10.000.000 tapi minimal Rp. 7.000.000", kata Ilho.
Sebelumnya, Andi Resky mengaku bahwa dalam pelaksanaan Expo HJB ke-687 panitia pelaksana telah menyiapkan 100 stand untuk seluruh SKPD, 27 kecamatan dan pengusaha swasta lainnya. Terkait dengan harga, kata Ilho nama sapaan Andi Resky, untuk SKPD dan kecamatan ia menetapkan harga Rp. 7.000.000 per-stand, sementara untuk pengusaha tergantung dari negosiasinya.
"Untuk SKPD dan Kecamatan itu Rp.7.000.000, namun untuk pengusaha itu bervariasi tergantung dari negosiasinya, bisa mencapai harga Rp. 10.000.000 tapi minimal Rp. 7.000.000", kata Ilho.
SYAHRUDDIN/MULIANA AMRI