Demi TKI, Pemuda Sinjai Mengabdi Selama 1 Bulan di Malaysia -->
Cari Berita

Demi TKI, Pemuda Sinjai Mengabdi Selama 1 Bulan di Malaysia

BUGISWARTA.com, Sinjai---Pemuda asal Sinjai Desa Turungan Baji Kecamatan Sinjai Barat, Nurhidayatullah (20 tahun) terbang jauh ke negeri Jiran demi anak buruh migran di Malaysia. Ia mengabdi selama kurang lebih satu bulan dan tinggal bersama dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) demi misi dalam pemerataan pendidikan terhadap seluruh warga negara Indonesia. Berbagai usaha dan upaya dilakukan demi perkembangan pendidikan untuk anak buruh migran tersebut. 

Tercatat, sekitar 20.000 anak buruh migran yang ada di Malaysia dan hanya sekitar 700 anak Indonesia yang mendapatkan pendidikan. Hal ini sangat berbanding terbalik pada Undang-Undang Pendikan yang tertera pada Pasal 31 ayat 1 disebutkan bahwa "setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan". Realitanya, pendidikan untuk anak Indonesia belum merata, apalagi bagi mereka yang berada dan menetap di luar Indonesia. 

Melalui program Volunteerism Teaching Indonesian Children (VTIC) Cycle 5 oleh VTIC Foundation bekerjasama pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Malaysia dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Nurhidayatullah terpilih menjadi salah satu kandidat dari 40 mahasiswa yang terpilih dari seluruh Indonesia. Seleksi yang diikuti ribuan peserta itu terbilang cukup ketat, mulai dari tahapan seleksi berkas, video microteaching dan wawancara. 

Peserta terpilih berhak mengikuti sosial pendidikan untuk mengajar sekolah-sekolah non-formal yang ada di Sarawak, Malaysia. Kegiatan ini berlangsung pada bulan Agustus 2016 lalu, bertepatan dengan momen perayaan HUT RI ke 71. Namun, hingga kini Nurhidayatullah masih kerap berdiskusi via sosial media untuk pengembangan pendidikan bagi Cikgu (sebutan guru di Malaysia) dan siswa-siswanya yang ada di Sarawak. Bahkan, setiap keluhan dan pencapaian yang telah diraih oleh siswanya kerap kali menjadi bahan diskusi bagi mereka. 

Nurhidayatullah yang juga Pendiri Gerakan Sinjai Muda bercerita tentang pengalamannya selama di Sarawak.
"Satu bulan berada di negeri orang dan ikut merasakan yang dirasakan para TKI itu adalah pengalaman yang luar biasa, dengan seperti itu saya tahu bahwa anak-anak TKI di Malaysia sangat membutuhkan bantuan dan mereka berhak untuk mengenyam pendidikan seperti anak-anak lainnya, Bahkan kebanyakan TKI disana itu berasal dari Sulawesi Selatan", ucap Nurhidayatullah.
Untuk itulah pemuda yang juga suku bugis ini termotivasi agar nantinya banyak pemuda bugis, khususnya Sinjai, bisa kesana dan berbagi ilmu dengan adik-adiknya disana. 

Mahasiswa asal Universitas Negeri Makassar ini berharap para saudara kita yang ada di Indonesia, mampu memberikan semangat dan motivasi kepada siswa disana untuk terus mendapatkan pendidikan yang lebih layak.

"Semoga saudara-saudara kita di Indonesia, tergoyahkan hatinya untuk membantu putra-putri Indoneisa yang ada di Malaysia, sebab disana mereka sangat membutuhkan bantuan, berupa seragam sekolah, buku dan alat tulis lainnya", tambahnya.

Harapan itupun diungkapkan Ineu Rahmawati sebagai Pendiri VTIC Foundation, ia berharap semoga apa yang tercantum pada pasal 31 ayat 1 dapat dirasakan oleh semua warga Indonesia, tidak terkecuali mereka yang tinggal di luar Indonesia.

IZHAR/MULIANA AMRI