Keluarga Korban Harap Pelaku Pengeroyokan dan Pemukulan di Tomoni diproses Hukum -->
Cari Berita

Keluarga Korban Harap Pelaku Pengeroyokan dan Pemukulan di Tomoni diproses Hukum

Keluarga Korban sedang melaksanakan musyawarah keluarga,  pihaknya berharap pelaku diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku/Waris
Bugiswarta.com, Tomoni -- Keluarga Korban pengoroyokan dan pemukulan di Jalan Poros Cendana Hitam Kecamatan Tomoni Luwu Timur 6 juni lalu diproses hukum 

Hal itu terungkap usai keluarga korban menggelar musyawarah keluarga di Tomoni Luwu Timur Kamis 13/6/2019

Dari hasil musyawarah keluarga mereka berpandangan bahwa kejadian tersebut sudah termsuk dalam penganiayaan berat dan yang lebih parahnya adalah ke 4 korban masih dibawah umur dan tidak mempunyai masalah apapun sbelumnya.

"ya kalau mau atur damai ya damai tapi hukum tetap berjalan," kata Salah satu orang tua korban Suraji, Kamis 13/6/2019

Disisi lain pada hari kamis 13 juni 2019 Keluarga pelaku menemui keluarga korban AD di Desa Mulsyari, beserta kepala desa Patengko sebagai perantara komonikasi dari pihak keluarga pelaku dan korban. 

"Atas nama desa patengko saya meminta maaf kepada keluarga yang ada di mulyasri ini sekali lagi saya smpaikan bahwa waktunkejadian saya tidak ada
saya satu bulan persis dimakassar urus keliarga yang di oprasi
jadi baru kemarin pagi sj tiba disni," ungkap Kades Patengko selaku mediator

Namun dari keluarga korban di Mulyasri  ketika dimintai tanggapannya menerangkan bahwa keluarga pelaku lebih baik temui terlebih dahulu keluarga korban lainnya.

Dirinya mengaku sudah beberapa kali ditemui oleh keluarga pelaku dan meminta keluarga korban (di Mulyasri) berdamai tapi sayangnya keluarga korban lainnya belum ditemui oleh keluarga pelaku.

"benar pak kita dsini (keluarga Ading) sudah berapa kali di datangi dari keluarga pelaku, pertama di kantor desa Mulyasri ya saya sampaikan "bapak temui dulu kelima keluarga korban lainnya, karena korban bukan cuman anak saya" setelah itu semalam datang lagi, ya jawaban saya tetap sama temui dlu korban lainnya, dan barusan ketemu lagi membaWa pak desa, sampi capek menerangkan pak. ya jawaban saya ya tetap sama, temui dulu keluar yang lain, baru kita bisa bicrakan kelanjutannya seperti apa" Ibu korban Ading bercerita

Waris/Usman