NCID : Pilpres 2019 Pertarungan Janji dan Solusi Masalah Bangsa -->
Cari Berita

NCID : Pilpres 2019 Pertarungan Janji dan Solusi Masalah Bangsa

Dokumen Bugiswarta.com
Bugiswarta.com, Jakarta -- Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, menjadi adu strategi hasil kerja, janji politik dan kebenaran analisa permasalahan bangsa menjadi sorotan Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman, Senin 13 Agustus 2019 

Dia menyebutkan kedua pasangan capres-cawapres 2019 antara Joko Widodo- Ma'ruf Amin dan Letjen (Purn) Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno terlihat menyikapi permasalahan nasional yang berbeda. 

menurut Jajat sapaan direktur NCID ini bahwa Pasangan Jokowi-Maa’ruf Amin saat ini terlihat lebih memperhatikan isu politik identitas terutama tentang isu agama, klaim dukungan ulama, serta isu golongan yang dianggap berpotensi memecah persatuan. 

Sementara pasangan Prabowo-Sandi terlihat lebih menyoroti mengenai isu Kemandirian dan kedaulatan bangsa, masalah ekonomi, pengelolaan kekayaan negara dan kesejahteraan rakyat, namun keduanya mempunyai nilai dampak yang sama.

“Ini menarik karena isu yang bakal diangkat akan beragam, disatu sisi memang benar belum lama ini hadir pro kontra mengenai islam nusantara serta klaim dukungan antara golongan, serta tokoh ulama, sementara disisi lain kita juga tidak dapat mengabaikan isu ekonomi, utang negara, dan pengeloaan kekayaan negara, keduanya merupakan topik menarik yang dapat diangkat dalam pilpres 2019 karena mempunyai pengaruh yang sama di masyarakat”, tegas Jajat.

Menurut Jajat, sebagai negara yang terdiri dari keberagaman ancaman distintrigasi dapat mengancam kapanpun, untuk itu sebisa mungkin dalam pilpres 2019 yang akan datang isu politik identitas harus di cegah. Sementara itu, kegagalan target ekonomi pemerintahan Jokowi-JK juga tidak dapat diabaikan karena selama berkuasa lima tahun kebelakang banyak janji politik Jokowi yang tidak terealiasasi, ini juga penting karena janji politik merupakan komitmen utama dengan rakyat yang  harus ditepati  untuk menunjukan kemampuannya dalam memimpin.

“Head to head antara Jokowi vs Prabowo kembali terulang dalam pilpres 2019 dan merupakan ajang pembuktian bagi keduanya, sebagai incumbent dalam hitungan kertas Jokowi sudah mengguli Prabowo dengan barisan koalisi gemuknya, namun bagi Prabowo juga menguntungkan karena analisanya tentang berbagai permasalahan negara ini yang kerap dituangkan melalui kritikan kepada pemerintah terutama dalam 2014 terbukti benar dan banyak diamini oleh menteri kabinet Jokowi, saya kira rakyat juga sudah sangat cerdas dalam menentukan pilihannya, kinerja lima tahun ke belakang sudah cukup alasan bagi rakyat untuk menentukan siapa yang layak untuk memimpin periode selanjutnya”, tutup Jajat

Usman